Mohon tunggu...
Ireniza Liano
Ireniza Liano Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

tidak ada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKNT UNESA, Gaungkan Aquaponik Mini pada Masyarakat Desa Juwet Nganjuk

25 Desember 2022   12:00 Diperbarui: 25 Desember 2022   12:00 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kelompok KKNT-MBKM Gizi 2 Nganjuk (Dokpri)

Dalam rangka menjalankan salah satu program kampus merdeka dari kementrrian pendidikan dan kebudayaan yaitu KKNT-MBKM. Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menerjunkan mahasiswanya melakukan pengabdian masyarakat melalui KKNT-MBKM dengan tema kemanusiaan, yang dimulai pada 30 Agustus sampai 29 Desember 2022. Salah satu kelompok yang diterjunkan berada di Desa Juwet Kecamatan Nggronggot Kabupaten Nganjuk yang beranggotakan 16 orang yang terdiri atas 6 orang dari S1 gizi, 2 orang dari S1 teknik sipil, 2 orang dari S1 pendidikan biologi, 1 orang dari S1 pendidikan teknik informatika dan 5 orang dari S1 kimia

kelompok KKNT-MBKM Gizi 2 Nganjuk (Dokpri)
kelompok KKNT-MBKM Gizi 2 Nganjuk (Dokpri)

Dalam Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) ini kami dari kelompok 2 mengusung tema ”Bersinergi dalam Penurunan Prevalensi Stunting Untuk Menciptakan Generasi Emas Desa Juwet Nganjuk”. Pada KKNT dengan tema kemanusiaan ini bertujuan untuk menekan prevalansi angka stunting di Kabupaten Nganjuk khususnya Desa Juwet. Dalam mewujudkannya kami mempunyai 16 program kerja salah satunya adalah Edukasi dan Demonstrasi Aquaponik Mini

Edukasi dan Demonstrasi Aquaponik Mini merupakan program pemberian edukasi serta demonstrasi pembuatan Aquaponik mini untuk memudahkan warga dalam memperoleh sayuran dengan sasarannya adalah warga desa Juwet. Tujuan diadakannya program kerja ini adalah  Mengetahui hubungan antara ketahanan pangan keluarga dengan masalah stunting pada balita, Memberikan solusi pada masyarakat desa Juwet dalam meningkatkan ketahanan pangan keluarga, dan Meningkatkan pengetahuan masyarakat desa Juwet mengenai pembuatan aquaponik mini. Aquaponik merupakan gabungan teknologi akuakultur dan hidroponik pada media non tanah dalam satu sistem untuk mengoptimalkan fungsi air dan ruang pada media pemeliharaan. Pada teknik akuaponik, limbah budidaya ikan dan sisa pakan digunakan sebagai pupuk bagi tanaman.

Penanggung jawab pada kegiatan ini adalah Andreas Stefano dari pendidikan biologi Universitas Negeri Surabaya menyebutkan bahwa aquaponik ini sangat bermanfaat karena aquaponik dapat menghasilkan dua produk sekaligus yaitu ikan dan sayuran. Selain bernilai ekonomis kegiatan ini juga efesien tidak membutuhkan lahan hanya membutuhkan sebuah ember.

“ Aquaponik ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat karena dengan melakukan kegiatan ini maka kita akan mendapatkan dua keuntungan diantaranya adalah sayur dan sumber protein berupa ikan, selain itu aquaponik tidak memerlukan lahan yang luas” ungkapnya

Antusias Warga Juwet ketika Sosialisasi (Dokpri)
Antusias Warga Juwet ketika Sosialisasi (Dokpri)

Pelaksanaan edukasi aquaponik mini ini dilaksanakan pada tanggal 20 November 2022 pada pukul 19.00 sampai selesai. Edukasi ini dihadiri oleh para pemuda desa juwet yang notabennya berprofesi sebagai petani pembibitan. Dari edukasi aquaponik mini ini diharapkan bahwa masyarakat dapat mengimplementasikannya karena aquaponik perawatannya mudah dan praktis, mampu diaplikasikan pada lahan terbatas menghasilkan produk yang lebih produktif dan tidak bergantung pada musim.

Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat aquaponik mini diantaranya ember, solder, gelas plastik, lem dan keran untuk bahan yang digunakan adalah serabut kelapa, benih tanaman ini bisa menggunakan bayam, kangkung, sawi daging, sawi putih, selada kemangi saledri dan tomat. Untuk bahan selanjutnya yaitu bibit ikan yaitu ikan lele, patin nila, mas, bawal, dan mujair.

Aquaponik Mini (Dokpri)
Aquaponik Mini (Dokpri)

Cara Pembuatan aquaponik mini dengan tanaman biji kangkung dan ikan lele

  • Lubangi bagian bawah ember dengan solder kemudian pasang keran air
  • Lubangi tutup ember dengan solder, sesuaikan dengan ukuran gelas plastik dan mengelilingi tutup ember
  • Lubangi bagian tengah tutup ember dengan solder untuk lubang memberi makan ikan
  • Lubangi bagian bawah gelas plastik menggunakan solder
  • Isikan rockwool/sabut kelapa hingga mencapai 1/4 gelas plastik dan susun bibit kangkung atau sawi di dalam gelas plastic
  • Masukkan gelas plastik yang telah berisi bibit ke dalam lubang pada tutup ember
  • Isi ember dengan menggunakan airkemudian masukkan benih ikan

Dari kegiatan sosialisasi aquaponik mini diharapkan bahwa sosialisai ini dapat mencegah stunting pada balita dengan pangan keluarga yang kuat, masyarakat desa Juwet dapat memahami dan menerapkan budidaya aquaponik, dan masyarakat desa Juwet dapat meningkatkan ketahanan pangan keluarga melalui budidaya aquaponik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun