Siapa di sini yang suka makan steak? Apabila anda menyukai steak dan ingin merasakan sensasi makan steak yang cukup berbeda dari steak-steak pada umumnya, maka artikel ini cocok untuk anda.Â
Kalau anda lahir di tahun 50-90an seperti kedua orang tua saya, pasti anda sudah tidak asing lagi mendengar yang namanya Restoran Gandy Steak House.Â
Restoran Gandy Steak House sendiri telah berdiri sejak tahun 1973, dan sempat menjadi restoran yang mewah pada masa itu. Restoran ini berhasil menjaga cita rasa klasik dari semua steak yang dihidangkannya hingga saat ini.Â
Complimentary Bread and butter yang selalu tersaji sebelum menu steak dihidangkan menjadi salah satu favorit bagi para pengunjung, termasuk saya. Dan jangan khawatir, bagi anda yang sedang menghindari atau tidak mengkonsumsi daging sapi, restoran ini juga menyajikan Grilled Norwegian Salmon dan Chicken Steak yang tidak kalah nikmat loh.
Saya ingat pertama kali saya diajak oleh kedua orang tua saya makan di Restoran Gandy Steak House itu pada saat saya berumur sekitar 9 tahun. Sejak kecil memang saya suka sekali makan daging, termasuk steak. Jadi pada saat itu saya sangat excited untuk mencobanya.Â
Restoran Gandy Steak House ini memiliki beberapa cabang. Namun, saya dan keluarga saya selalu makan di Restoran Gandy Steak House yang terletak di Menteng, tepatnya di Jl. HOS Cokroaminoto 90, yang berada di Jakarta Pusat.Â
Yang saya ingat, nuansa restorannya itu sedikit kuno tapi terlihat classic dan cukup mewah (vintage vibes). Di lantai pertama terdapat bakery yang menjual roti, dan restorannya itu terletak di lantai dua.Â
Waktu itu saya memesan Grilled Australian Tenderloin. Saat steak dihidangkan, saya cukup terkejut karena steak tersebut dihidangkan dengan acar bawang secara terpisah.Â
Pada saat itu, yang saya tahu acar bawang itu hanya disajikan saat kita memesan sate kambing, soto kambing, kambing guling dan makanan lainnya yang berbahan dasar kambing (maklum waktu itu saya masih berumur 9 tahun hihi). Kedua orang tua saya bilang bahwa itu adalah ciri khas steak di Restoran Gandy Steak House.Â
Bagi kedua orang tua saya, satu-satunya steak ala western yang cocok dimakan dengan menggunakan acar bawang itu hanya steak dari Restoran Gandy Steak House. Tapi pada saat itu saya tidak setuju karena saya tidak suka dengan perpaduan steak yang dimakan bersamaan dengan acar bawang. Menurut saya, rasanya aneh dan jadi tidak nyambung.Â
Kemudian, sekitar dua minggu yang lalu saya pun tertarik untuk mencoba lagi steak di Restoran Gandy Steak House dan ingin bernostalgia dengan rasa steak-nya karena sudah lama tidak makan. Ternyata restorannya masih sama seperti dulu dan interior-nya tidak banyak berubah.Â
Saya memesan Australian Beef Package (yang terdiri dari Marble Sirloin Steak, Gandy special soup dan hot lemon tea). Rasa Gandy special soup-nya unik, memiliki tekstur sedikit kental, berwarna kemerahan dan sedikit asam seperti menggunakan tomato puree atau tomato paste, dipadu dengan potongan daging sapi dan sayuran.Â
Rasa dan bumbu daging steak-nya masih konsisten, masih sama seperti saat saya makan pertama kali di sana dan masih disajikan dengan acar bawang secara terpisah.Â
Saat saya mencoba lagi makan steak-nya dengan menggunakan acar bawang, saya malah jadi suka dan saya baru menyadari kalau rasanya ternyata beneran nyambung dan sama sekali tidak terasa aneh. Lucu memang, terkadang apa yang dulu kita tidak suka malah bisa jadi suka saat kita sudah besar.
Kalau pembaca sendiri bagaimana? Suka tidak makan steak di Gandy Steak House dengan menggunakan acar bawang yang disajikan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H