Mohon tunggu...
irene
irene Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Penerima Beasiswa 50% di STP Trisakti

Semoga cerita/artikel saya dapat berguna bagi para pembaca. Terima Kasih.

Selanjutnya

Tutup

Film

Belajar Berbohong dari Sebuah Film Asia

4 April 2021   20:32 Diperbarui: 12 Juni 2021   16:04 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: chapterchats.org

Sekitar 2 tahun yang lalu, saya pernah menonton film berjudul The Farewell (2019) yang dibintangi oleh Awkwafina. Film ini ber-genre comedy drama karya sutradara Lulu Wang dan diadaptasi dari kisah nyata sang sutradara itu sendiri yang memeluk etnis Cina. Dimana etnis tersebut memiliki banyak tradisi khusus, salah satunya adalah tradisi berbohong demi kebaikan. 

Contohnya yaitu berbohong kepada orang tua yang didiagnosis penyakit mematikan seperti kanker dan penyakit mematikan lainnya. Jadi, orang tua yang menderita penyakit mematikan tersebut, tidak tahu akan penyakit yang dideritanya itu dan menjalankan kehidupan layaknya orang sehat pada umumnya hingga ia meninggal dunia. 

Tujuannya itu adalah agar orang tua tersebut tidak kaget, sedih, dan tetap memiliki semangat untuk menjalankan kehidupannya meski pada kenyataannya umurnya sudah tidak panjang lagi. 

Di sini, saya tidak akan menceritakan sinopsis film tersebut secara rinci dan detail agar tidak terjadi yang namanya spoiler khususnya bagi para pembaca yang belum menonton dan ingin menonton film tersebut. Oh iya, jika pembaca ingin menonton film tersebut, jangan lupa siapkan tissue ya secukupnya.

Kembali lagi ke pengalaman saya saat menonton film The Farewell (2019), baru sekitar 15 menitan saya menonton film itu, saya langsung berkata dalam hati "Wah..relatable sekali film ini" karena pada kenyataannya keluarga saya juga pernah melakukan hal demikian terhadap oma saya yang menderita penyakit kanker usus dan pada saat itu sudah memasuki stadium 4. 

Iya, jadi oma saya tidak tahu akan penyakit yang dideritanya itu, dan kami pihak keluarga harus pintar-pintar menutupinya agar tidak keceplosan berbicara di depan oma saya. 

Saat oma saya masuk rumah sakit dan di opname pun, kami pihak keluarga hanya bilang kepada oma saya bahwa dokter yang minta untuk di opname agar penyakit diarenya bisa sembuh secepat mungkin (karena pada saat itu oma saya memiliki salah satu gejala yaitu diare yang parah dan tidak kunjung sembuh). 

Syukurnya oma saya tidak curiga sama sekali. Jujur, pada saat itu kami pihak keluarga memiliki rasa sangat tidak enak karena harus berbohong kepada oma saya. 

Namun, hal tersebut memiliki tujuan yang baik yaitu agar oma saya tidak takut dan sedih, juga bisa memiliki semangat hidup yang tinggi agar bisa menikmati masa-masa akhir hidupnya sebelum meninggal dunia tanpa adanya beban apapun.

Saya juga masih ingat betul beberapa quotes dari film tersebut, di antaranya yaitu "When people get cancer, they die. It's not the cancer that kills them; it's the fear." - Lu Jian. Yang memiliki arti "saat ada orang yang terkena penyakit kanker, dia (akhirnya) meninggal. Bukan karena penyakit kanker yang membunuhnya, tapi ketakutan terhadap kenyataan bahwa ia mengidap penyakit itu yang akan membunuhnya (perlahan). 

Perlu diingat, quote yang dimaksud ini untuk orang yang sudah terkena kanker stadium akhir ya. Kalau masih stadium awal, peluang untuk sembuh masih ada dan cukup besar. Kemudian quote "Isn't It Wrong To Lie?" - Billi. Yang memiliki arti "bukannya berbohong itu salah?"

Dari situlah mulai muncul pro dan kontra dari berbohong demi kebaikan itu sendiri. Namun, ada dua quotes lainnya yaitu "What kinds of lies do we tell each other as families? Does their purpose serve to help or hurt us?" yang memiliki arti "Jenis kebohongan seperti apa yang kita katakan terhadap satu sama lain sebagai keluarga? Apakah tujuannya itu untuk membantu atau untuk menyakiti?"

Dari kedua quotes tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa berbohong demi kebaikan itu bukan merupakan hal yang buruk yang penting tujuannya itu baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun