Selain Galeri Kebaya Oma, terdapat pula toko thrift kebaya yang sering dikunjungi oleh anak-anak muda bernama Chandra Gallery. Toko ini terletak di lantai 3 Pasar Beringharjo tepatnya di dekat parkiran mobil. Terdapat dua jenis kebaya yang dijual di toko ini yaitu kebaya lawasan dan kebaya baru. "Kalau kebaya baru saya cari kain-kain kiloan lalu dijahit kalau sudah jadi ya kita display di toko kalau untuk kain-kainnya saya mulai dari kain print, cap, kombinasi, dan juga tulis semuanya ada, sedangkan untuk pemilihan kebaya lawas biasanya saya ambil dari Keraton lalu saya cek yang masih sempurna tidak ada bolong-bolongnya saya ambil," jelas Chandra, pemilik Chandra Gallery. "Kalau ukuran gak semua ukuran kecil yang saya ambil tetapi ukuran besar juga karena gak semua pengunjung badannya sekecil eyang-eyang zaman dulu," tambahnya.Â
Penataan kebaya di toko ini juga berdasarkan seri warna, guna memudahkan pelanggan. "Untuk penataan saya pun dengan seri warna, jadi orang carinya lebih gampang, merah-merah, biru-biru gitu, jadi yang dicari warna apa mereka tinggal gampang nyarinya," jelasnya. Tidak hanya menjual kebaya lawas dan baru, tetapi toko ini juga menjual kain batik, baju-baju batik, tas, dan selendang. Banyaknya jumlah pengunjung Chandra Gallery tergantung dimen dari pengunjung Pasar Beringharjo. "Kalau pengunjung Pasar Beringharjo ramai, pasti toko juga  akan ramai pengunjung, tapi dalam satu bulan terakhir memang mengalami penurunan karena dimen orang ke pasar juga berkurang," jelasnya.
Motivasi pemilik toko membuka toko kebaya ini karena ingin terjun langsung untuk meramaikan dan menyongsong program pemerintah. "Karena memang ini trendnya lagi wanita berkebaya gara-gara pak Jokowi mewajibkan untuk anak-anak muda dan ibu-ibu menggunakan kebaya termasuk di Jogja kita ada budaya pakai kebaya di Kamis Pahing," jelasnya. "Ibarat kata anak-anak muda sekarang juga harus diperkenalkan untuk baju-baju tradisional karena yang lama pun tidak selalu terlihat tua, ternyata kalau dipakai di anak muda sekarang pun mereka juga bisa mix and match baju-baju dan kain-kain yang mereka punya jadi lebih bagus," tambahnya. Â
Antusias yang Tinggi dari Pengunjung Toko Kebaya
Jumlah pengunjung kebaya oma dalam satu hari kurang lebih sekitar 50 pengunjung tetapi di hari libur mencapai 100-150 pengunjung. Pengunjung Kebaya Oma biasanya membeli kebaya untuk beberapa kebutuhan. "Biasanya karena kita di Jogja itu ada budaya pakai kebaya di setiap Kamis Pahing, jadi biasanya anak-anak SMA atau SMP cari buat Kamis Pahing, ada juga yang buat Kartini tanggal  21 April, lalu buat wisuda, terus ada juga yang biasanya aku tanya selalu jawabannya oh cuma dipake buat daily aja kok kak" ujar Ivana selaku pemilik Galeri Kebaya Oma. Salah satu pengunjung dari Kebaya Oma juga menyatakan bahwa dirinya sangat puas dengan kebaya yang ia beli di sana. "Jujur ini pertama kali aku kesini terus lihat kebayanya lucu-lucu banget aku udah lihat di Instagram ternyata aslinya lebih lucu lagi kebayanya," ujar Abigail, salah satu pengunjung Galeri Kebaya Oma.
Sedikit berbeda dengan pengunjung Galeri Kebaya Oma, salah satu pengunjung terkesan dengan harga kebaya di Chandra Gallery yang sangat terjangkau. "Pilihan kebayanya banyak dan yang paling bikin kaget itu harganya sangat affordable untuk anak-anak muda yang belum punya penghasilan tetap" ujar Tania, salah satu pengunjung Chandra Gallery. Tidak jauh berbeda dari Kebaya Oma, pengunjung Chandra Gallery juga membeli kebaya untuk beberapa kebutuhan seperti Kamis Pahing, hari Kartini, wisuda, dan untuk digunakan sehari-hari oleh anak muda bahkan ibu-ibu. Pengunjung Chandra Gallery terdiri dari beragam usia. "Biasanya sekitar 15 tahun atau anak-anak SMP sampai usia 50 tahun dan itu biasanya ibu-ibu gaul", jelas Chandra, pemilik Chandra Gallery.Â
Gaya Anak Muda Menghidupkan Kembali Budaya Tradisional
Derasnya arus modernisasi tak membuat anak-anak muda melupakan budaya asal mereka. Gaya hidup anak-anak muda, khususnya di Yogyakarta kini mulai menemukan keseimbangan antara tren kontemporer dan warisan budaya lawas. Mulai dari musik hingga pakaian, anak-anak muda ini mengadopsi elemen-elemen tradisional dalam keseharian mereka. "Banyak anak-anak muda zaman sekarang itu mulai suka pakai kebaya untuk aktivitas sehari-hari dan mereka merasa bangga mamakainya," terang Ivana.Â