Fransiskus mendamaikan permusuhan antara serigala dan penduduk suatu daerah (maaf saya lupa tempatnya dan tadi saya kurang jelas menangkapnya), yang lamat-lamat telah saya lupakan.
Mendengar suara nyanyian misa yang terasa sangat merdu, membawa saya ke suasana yang penuh khitmat.
Suasananya terasa lain dari misa online biasanya.Â
Untunglah saya tadi memilih misa Fransiskus di Asisi Tebet. Saya sungguh berterima kasih dan sangat yakin bahwa atas perantaraan St Fransiskus saya sampai merasakan rahmat suka cita yang sangat besar. Berkat suka cita inilah yang sangat mendorong saya, menuliskan pengalaman iman ini dan berbagi dengan Anda.
Saya ingin menutup tulisan ini dengan doa.
Doa Santo Fransiskus dari Asisi
Tuhan,
Jadikanlah aku pembawa damai,
Bila terjadi kebencian,
jadikanlah aku pembawa cinta kasih,
Bila terjadi penghinaan,
jadikanlah aku pembawa pengampunan,
Bila terjadi perselisihan,
jadikanlah aku pembawa kerukunan,
Bila terjadi kebimbangan,
jadikanlah aku pembawa kepastian,
Bila terjadi kesesatan,
jadikanlah aku pembawa kebenaran,
Bila terjadi kecemasan,
jadikanlah aku pembawa harapan,
Bila terjadi kesedihan,
jadikanlah aku sumber kegembiraan,
Bila terjadi kegelapan,
jadikanlah aku pembawa terang,
Tuhan semoga aku ingin
menghibur daripada dihibur,
memahami daripada dipahami,
mencintai daripada dicintai,
sebab
dengan memberi aku menerima,
dengan mengampuni aku diampuni,
dengan mati suci aku bangkit lagi,
untuk hidup selama-lamanya.
Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H