Mohon tunggu...
Irene Maria Nisiho
Irene Maria Nisiho Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga

Nenek 6 cucu, hobby berkebun, membaca, menulis dan bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pohon Markisa Itu Berbuah

27 Agustus 2021   08:57 Diperbarui: 27 Agustus 2021   09:03 2444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon Markisa di Puncak, Bogor (foto: Irene Maria N.)

Ketika kami masih berdomisili di Makassar, saya pernah menanam pohon markisa. Bibitnya berasal dari biji markisa Malino yang kulitnya berwarna ungu. 

Malino adalah tempat wisata pegunungan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dengan jarak tempuh 2,5 jam dengan mobil dari kota Makassar. Ketinggiannya 1200 Mdpl. 

Biji-biji markisa itu berhasil tumbuh subur, sayangnya sampai setahun saya menanti tapi buahnya tak kunjung muncul. Jangankan berbuah, berbunga saja juga belum. 

Karena sudah sekian lama, saya kira tidak bakalan berbuah mungkin karena berasal dari dataran tinggi, jadi akhirnya pohon markisa itu saya buang.

Selang puluhan tahun kemudian, waktu itu kami sudah berdomisili di Jakarta, saya kembali menanam pohon markisa yang kulitnya berwarna ungu. Bibit itu berasal dari hutan di daerah Puncak. Bijinya sebagian saya bawa ke Jakarta dan sebagian saya minta ditanam di pondokan kami di Puncak Bogor. 

Yang saya tanam di Jakarta tidak ada yang hidup. Yang di Puncak tumbuh subur dan sempat berbuah. 

Wow, saya senang sekali. 

Sayangnya pohonnya tidak bertahan lama karena akarnya dimakan rayap. 

Sedangkan bijinya belum sempat disimpan. 

Kemudian untuk mengobati kekecewaan saya, bapak tukang kebun menanam lagi pohon markisa, tapi yang warna kulitnya kuning. Yang ungu tidak pernah lagi sukses pembibitannya. Berkali-kali saya minta dari Makassar, tidak ada yang berhasil.

Kabar terakhir malah di Malino sudah tidak ada markisa ungu. 

Ya..., saya harus puas dengan apa yang ada. 

Pengalaman menanam di dataran rendah tidak pernah berhasil sampai berbuah.  Saya menyerah!

Suatu hari saya menemukan pohon markisa tumbuh merambat di pohon palem di rumah kami di Jakarta. Setiap kali dia merambat naik, saya menariknya turun. Begitulah saya memperlakukannya. Suatu saat karena sakit, saya berhari-hari tidak  menengok tanaman. Pohon markisanya ternyata sudah merambat jauh tinggi keatas.

Ya sudah. Saya biarkan saja.

Sampai pada suatu pagi ketika saya menyapu halaman saya menemukan markisa kecil. Barulah saya menengok ke atas, ternyata pohon markisa itu sudah berbuah.

Akhirnya buah markisa saya di Jakarta berbunga dan berbuah (Foto: Irene Maria N.)
Akhirnya buah markisa saya di Jakarta berbunga dan berbuah (Foto: Irene Maria N.)
Buah markisa di pohon (Foto: Irene Maria N.)
Buah markisa di pohon (Foto: Irene Maria N.)

Tentu saja saya sangat senang. Sedikitpun saya tidak menyangka pohon itu akan berbuah. Saya betul-betul surprised.

Buahnya tidak banyak mungkin karena tidak dirawat dengan semestinya. Dibiarkan bertumbuh liar begitu saja.

Setiap kali ada buah markisa yang jatuh cukup untuk konsumsi saya sendiri. Karena saya penyandang diabetes jadi untuk pemanisnya tidak boleh memakai gula tebu(gula pasir).

Saya memakai pemanis buatan yang banyak dijual dimana-mana dengan berbagai merek. 

Para diabetesi, harus memakai pemanis khusus itu.Tapi ingat, jumlah yang boleh dikonsumsi tidak boleh banyak. Pemanis yang biasa saya gunakan mencantumkan bahwa 1 sachet setara dengan 2 sendok teh gula pasir(=10 gr).

Buat teman-teman pencinta tanaman boleh menambahkan pohon markisa di halaman rumah Anda. Bisa dirambatkan pada dinding pembatas rumah dengan tetangga, cukup dengan membentangkan tali plastik. Tapi harus cukup sinar mataharinya dan jangan lupa diberi pupuk.

Mau cari bibit, ternyata tidak sulit. Ada berbagai jenis ditawarkan secara online. Harganya pun terjangkau.

Pohon markisa saya, yang berkulit kuning.

Buah markisa bertebaran di tanah, menanti dipungut (Foto: Irene Maria N.)
Buah markisa bertebaran di tanah, menanti dipungut (Foto: Irene Maria N.)

Ayo, mau dong mencoba menanamnya! 

Selamat bertanam pohon markisa, semoga bertumbuh subur dan berbuah lebat, sehingga kebutuhan serat dan vitamin C Anda sekeluarga tercukupi.

Jus markisa segar hasil pohon sendiri, siap diminum (foto: Irene Maria N.)
Jus markisa segar hasil pohon sendiri, siap diminum (foto: Irene Maria N.)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun