Ternyata kemarin tepat dua tahun ginjal saya diangkat. Hari ini saya bangun dalam keadaan bugar. Syukur, puji Tuhan, saya sudah melewati masa dua tahun pasca operasi pengangkatan ginjal saya yang kiri. Sebenarnya artikel ini sudah saya rencanakan sejak dua tahun yang lalu, tapi entah kenapa rasanya sangat sulit untuk memulainya.
Hari itu tanggal 19 Juni 2018 pagi, saya menerima kabar dari dr. Hafizar, dokter residen urologi agar saya hari itu datang ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo ( lebih dikenal sebagai RSCM )untuk persiapan operasi pengangkatan ginjal kiri saya.
Hari itu masih dalam masa cuti lebaran bersama, jadi suasana di RSCM betul betul sangat sepi, sepanjang sejarah pengalaman saya, RSCM tidak pernah sesepi itu. Halaman parkir kosong dan hanya beberapa orang yang berlalu lalang, maka semua menjadi mudah dan lancar.
Terima kasih kepada dr Hafizar yang telah mempersiapkan dan mengatur semua yang saya perlukan untuk check in rawat inap.
Menurut rencana operasi akan dilakukan pada tanggal 21 Juni 2018 saat cuti bersama usai dan semua aktivitas rumah sakit kembali dibuka. Selama dua hari di rumah sakit, saya menjalani istirahat dan pemeriksaan yang masih dibutuhkan. Yang repot adalah dr. Cahyo dan rekan rekannya yang kebagian tugas.
Gedung A RSCM sudah tidak asing buat saya, karena sebelumnya pada tanggal 3 April 2018 saya sudah pernah rawat inap untuk operasi pemasangan kantong nefros. Waktu itu saya mendapat kamar 420. (Baca Menjadi Penghuni Kamar 420)
Berbeda dengan waktu pertama dulu, kali kedua ini perasaan saya jauh lebih nyaman dan santai. Padahal operasi yang akan saya jalani lebih besar dari yang terdahulu, bukan tindakan kecil. Ginjal saya akan dibuang satu!
Mengapa? Karena saya mengalami hidronefrosis yang sudah cukup lama, tanpa saya sadari karena tidak merasakan keluhan berupa sakit pada pinggang. (baca Waduh, Satu Ginjalku Sudah Tidak Berfungsi!) Padahal saya rutin periksa fungsi ginjal dan hasilnya selalu baik.
Sayangnya saya lupa bahwa walau satu ginjal tidak berfungsi, ginjal yang masih bagus mengambil alih semua tugas, maka dari itu hasil Lab fungsi ginjal saya masih tetap bagus. Seharusnya di samping periksa Lab fungsi ginjal, kita juga harus menjalani USG ginjal/abdomen untuk hasil yang lebih akurat. Seandainya itu saya lakukan mungkin saya tidak harus kehilangan ginjal kiri saya.
Keputusan operasi untuk mengangkat ginjal tidak diputuskan begitu saja. Mula mula saya di pasang kantong nefros yang menampung urine langsung dari ginjal kiri saya. Itu karena ureter kiri saya tersumbat jadi urine tertahan di ginjal kiri. Akibatnya ginjal kiri saya menggelembung menampung urine sekian lama. Observasi memakai kantong nefros berminggu-minggu menyimpulkan fungsi ginjal kiri sudah sangat minim, hampir sama sekali tidak berfungsi.Â