Mami itu, dulu pernah punya buaya dua ekor. Bayangkan, unik banget! Konon, Sungai Puning, anak Sungai Barito adalah milik keluarga ibunya Mami. Sungai ini kemudian sudah diserahkan ke Pemda. Pada kisaran tahun 1962 di sungai itu ditangkap dua ekor buaya, yang satunya sempat memangsa orang.Â
Di Balikpapan, sate daging buaya pun pernah disantapnya. Makanya tidak heran, ketika mengunjungi Palembang Bird Park, Mami dengan santainya bermain dengan Iguana dan menyuapi Burung Onta. Coba perhatikan mimik Mami. Luar biasa!!
Begitulah dengan berbekal pengalaman masa muda yang penuh tantangan dan semangat juang yang sangat tinggi, Mami bisa melewati terapi demi terapi, bahkan melalui masa-masa kritis.
Waktu itu Mami Ros sudah sangat drop, sudah tidak ada tanda-tanda hidup. Dalam kondisi kritis itu, dokternya menghimbau Mami, "Mami bernafas dong, tolong nafas Mam..." Dokter lainnya meraba lehernya dan mengatakan, "Iya denyut nadi Mami sudah ngga ada..."Â
Masih banyak kisah-kisahnya yang lain, namun kisah saya sebaiknya selesai sampai di sini dulu, ya. Hehehe, nanti kepanjangan....
Dari semua pengalaman hidupnya, suka duka dalam perjuangan mengatasi penyakitnya, tentu tidak terlepas dari penyertaan Tuhan, karena Tuhan selalu ada di hati Mami.
Semoga Mami Ros tetap survive dan penuh vitalitas melanjutkan perjuangannya bersama rekan-rekan CISC mendukung dan mengedukasi masyarakat untuk hidup sehat dan waspada terhadap penyakit, khususnya kanker.
Kepada para Atlet yang akan bertarung di Asian Games Jakarta-Palembang 18 08 2018, jangan mau kalah semangat dengan Mami Ros.
Satukan tekad, raih prestasi, jayalah Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H