Kuliner Makassar sudah banyak dikenal masyarakat luas. Namun apakah yang satu ini sudah Anda kenal? Mungkin belum ya?!
Kanreminnya' atau kaddo' minnya', begitu sebagian orang menyebutnya. Di lingkup keluarga saya kami menyebutnya kanreminnya'. Dulu sekali, ketika saya masih kecil, kami selalu mendapat hantaran dari kerabat keluarga orangtua kami, bila mereka mengadakan kenduri atau selamatan. Waktu itu seingat saya, di rumah kami belum pernah memasaknya.
Kanreminnya', jika di Indonesiakan bisa disebut nasi minyak, karena nasinya memang berminyak. Dulu kanre minnya'Â ini tidak dimasak oleh sembarang orang. Hanya oleh orang tertentu dan kayaknya mereka kebanyakan nona-nona pemeluk agama Islam.
Buat yang belum tahu, sebutan nona-nona untuk perempuan dan baba-baba untuk laki-laki adalah sebutan buat Peranakan Tionghoa Makassar.
Kemudian ketika saya sudah lebih besar, untuk pertama kalinya orang-orang di rumah membuat kanre minnya'Â dibawah pimpinan Bibi Kasian mungkin kerabat dari ayah. Saya dengar dia anak dari Baba Se'de'( mungkin dari Sidik, ya?) Menilik dari namanya, sepertinya mereka Muslim. Waktu itu saya masih kecil, jadi belum terlalu mengerti. Lagi pula di rumah saya memang ramai dengan beraneka ragam budaya.
Kanre minnya'Â ini adalah makanan yang langka, sampai sekarang pun masih langka karena tidak dijual di warung-warung maupun di rumah makan.
Kanre minnya'Â ini asalnya pasti kuliner lokal Bugis Makassar yang diadopsi oleh Nona-Nona Mangkasara. Jadi bisa jadi cita rasanya mungkin sedikit berbeda dari aslinya.
Berhubung saya sangat doyan menyantapnya, maka saya berusaha belajar memasaknya sampai mahir. Mahir menurut saya, loh ya. Guru saya ada tiga orang; Bibi Koei, Amma Nyai dan Loan, karena itu hasil masakan saya tidak ada yang sama persis dengan olahan guru-guru saya. Itu karena resep ketiganya sudah saya modifikasi, menyesuaikan dengan selera saya.
Kata anak-anak dan teman-teman saya, kanre minnya'Â buatanku sangat enak. Hahaha...saya rasa mereka asal memuji, supaya saya rajin memasak untuk mereka.
Maaf ya, dari tadi saya nyerocos, pasti sudah pada ingin tahu apa itu kanre minnya'?
Kanre minnya'Â adalah nasi yang dimasak dengan berbagai macam bumbu. Lauknya berupa ayam goreng yang juga kaya bumbu. Penampilannya seperti yang terlihat pada foto di atas. Sayang tampang ayam gorengnya kurang bagus, ya? Maklum saya baru sembuh dari sakit.
Mau tahu cara memasaknya? Saya akan coba menulisnya, moga-moga tidak ada yang kelupaan. Maklum,saya ini koki asal jadi.
Bahan ayam gorengnya:
*Siapkan 1 ekor ayam muda. Lebih bagus ayam kampung.
* Sereh 4 batang, memarkan.
* Lengkuas 2 ibu jari, memarkan.
* Ketumbar 3 sendok makan.
* Merica biji sendok makan.
* Pala 1/2 biji.
* Cengkeh 4 biji.
* Kayu manis 1 telunjuk.
* Garam secukupnya.
Ayam beserta bumbu-bumbu direbus sampai ayamnya empuk.
Setelah rebusan dingin, ayamnya diangkat lalu diberi asam jawa dan sedikit garam, diamkan beberapa saat baru digoreng.
Bumbu yang tadi direbus bersama ayam, diangkat dan nanti akan ditumis bersama bumbu yang lain, sebelum menanak nasinya.
Sereh dan lengkuas boleh dibuang saja.
Bumbu untuk nasi:
500 gr beras putih, cuci bersih lalu tiriskan.
* Sereh 3 batang, diiris halus.
*2 ibu jari lengkuas diiris korek api.
*5 siung bawang merah iris tipis.
*5 siung bawang putih iris tipis.
*1 lembar daun pandan wangi.
*minyak untuk menumis, diambil dari minyak bekas menggoreng ayam.
Cara menumis:
Masukkan minyak bekas goreng ayam ke dalam wajan, banyaknya kira-kira setara dengan bumbu yang akan ditumis.
Setelah minyak panas, masukkan bawang merah dan bawang putih kemudian sereh dan lengkuas. Bila sudah hampir kuning, masukkan bumbu-bumbu ex rebusan ayam.
Tumis sampai kering. Jangan hangus, ya.
Lalu masukkan beras, diaduk sebentar, kemudian matikan api kompor.
Bila tidak mau ribet, beras tidak usah ditumis, langsung saja masukkan ke dalam ricecooker, masukkan kuah rebusan ayam secukupnya. Pastikan kuah itu cukup asin agar nasinya setelah matang akan terasa sedikit asin.
Tunggu saja sampai matang. Jika suka nasinya lebih berminyak, ciduk aja minyak bekas goreng ayam dan masukkan ke nasi yang sudah matang, aduk-aduk, beres.
Sajikan. Siap santap.
Nyam, nyam, nyam... enaaak. Ededeh...nyamangnaa... !!
Mau nyoba?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H