Jadi ketiga pembicara sepakat dalam hal menjaga kesehatan pada umumnya dan kesehatan jantung pada khususnya.
Karena terpukau pada kisah Marathon, saya lupa akan kisah-kisah lain. Tetapi intinya tetap saya ingat; berolahraga itu di mana pun bisa, yang di diperlukan kesiapan dan tekad. Cukup 30 menit, lima kali seminggu.
Beliau minta seorang relawan yang bersedia memperagakan sit up di depan dan akan diberi buku. Sebetulnya saya mau, tapi di tengah keraguan saya, sudah didahului seorang bapak.
Astaga! Sit up ala dokter Michael betul-betul praktis. Kami semua berpikir akan disuruh berbaring, ternyata Sang Relawan disuruh duduk di atas kursi sambil kedua tangan berpegang pada sisi kiri dan kanan dudukan kursi.
Kedua kaki diangkat lalu diluruskan, kemudian lutut ditekuk dan diangkat ke atas.Cuma begitu, sangat mudah, kan?! Maka melayanglah buku yang seharusnya bisa saya raih seandainya saya lebih gesit mengacung tangan. He he he...
Yang berikut ini adalah kesaksian saya, berolahraga teratur memang sangat baik untuk kesehatan. Dulu, setiap hari saya berjalan selama 50 menit (kemudian menjadi 30 menit saja) Â kecuali hari Minggu. Ketika kebiasaan ini saya lalaikan, maka saya terdeteksi mulai diabetes.
Mari kita hindari rokok, merubah pola hidup, terus berolahraga, melakukan hobi maka niscaya stres hilang dan kita pasti sehat dan bugar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H