Mobil mundur menghantam pagar. Saking kerasnya, pagar terbuka padahal sudah digembok dan terus melaju menyeberang jalan sampai tertahan oleh pagar taman. Pagar taman tidak rusak, karena sebelumnya ada trotoar, jadi laju mobil berkurang lalu berhenti.
Begitu kerasnya hantaman mobil ke pintu gerbang pagar, selain gembok yang terbuka paksa, engsel pintu juga copot sebelah. Ini karena jalan mobil di rumah kami agak menanjak jadi mundurnya pasti kencang.Â
Untung, jarak mobil dengan pagar ada sekitar empat meter. Kalau tidak, ibu Ray bisa tergencet mobil karena tidak sempat mengelak.
Untung yang kedua, tatkala mobil (dengan Ray di dalamnya) menyeberang jalan, tidak ada mobil yang lewat. Bisa dibayangkan bila mobil Ray ditabrak dari samping. Pagar rumah rusak dan mobil juga rusak di sisi kirinya. Namun kami masih wajib bersyukur, Ray dan ibunya tidak cedera.
Sejak peristiwa ini suami saya tidak pernah lagi mengajak cucu mengemudi bersama.
Peristiwa ini sudah agak saya lupakan, sampai saya melihat teman saya tadi. Ray sekarang sudah mahasiswa, sudah bisa nyetir benaran. Hehe...
Pesan saya kepada pengendara mobil:
*Jangan membiasakan anak kecil di belakang kemudi.
Ketika memarkir kendaraan:
* Jangan meninggalkan anak di mobil, walau sedetik.
* Jangan meninggalkan kunci kontak.