Mohon tunggu...
Irene Maria Nisiho
Irene Maria Nisiho Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga

Nenek 6 cucu, hobby berkebun, membaca, menulis dan bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mari, Kita Lestarikan Bunga-bunga Cempaka!

26 Februari 2016   23:21 Diperbarui: 27 Februari 2016   07:43 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Cempaka Mulya aromanya mengundang semut"]

[/caption]Yang ke-tiga, adalah Cempaka Mulya.

Aromanya sangat spesifik, terasa aroma manis. Bunganya lebih kecil daripada Cempaka Putih maupun Cempaka Kuning. Daunnya pun lebih kecil, agak bulat dan agak mengkilat. Di Makassar kami menyebutnya Ang Siao.

Mau tahu kisah Ang Siao yang lain? Silahkan klik, Bunga Ang Siao yang Membuatku Sendu

[caption caption="cempaka putih"]

[/caption]Yang ke-empat, Cempaka Putih. Sama dengan Cempaka Kuning, cuma yang putih ini, menurut pengalaman yang terjadi di kebunku, butuh waktu yang lebih lama untuk sampai berbunga. Di Makassar dinamai Bunga Eja Kebo. Kebo artinya putih.

[caption caption="Cempaka Gondok Kuning dan bunganya yang gugur di atas rumputan"]

[/caption]Kemudian Cempaka yang ke-lima adalah Cempaka Gondok Kuning.

Bunganya lebih besar dan agak melonjong dibandingkan dengan saudaranya yang putih. Aromanya juga tidak setajam yang putih. Yang pasti, bunganya hampir tidak pernah mekar sempurna, sehingga bunganya akan gugur utuh, tidak terlepas kelopak demi kelopak.

Inilah aneka Cempaka penghuni kebunku. Cantik-cantik, lho. Terutama harum khas aromanya masing-masing, sangat menarik hatiku.

Sudah tertarik?

Ayo, kita lestarikan dengan ikut menanam! Pakai pot, sajalah…! Biasanya saya memanfaatkan ember plastik besar yang sudah bocor atau kaleng bekas cat. Hemat dan sekalian mengurangi limbah.

Entah, apa masih ada Cempaka yang lain? Kalau ada, mau...dong!!!

[caption caption="Cempaka Gondok kuning dan biji-bijinya."]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun