Mohon tunggu...
Irene Maria Nisiho
Irene Maria Nisiho Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga

Nenek 6 cucu, hobby berkebun, membaca, menulis dan bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenangan Masa Kecil, Menjelang Tahun Baru Imlek

4 Februari 2016   18:15 Diperbarui: 8 Februari 2016   15:10 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ikuti kisahnya dengan membaca Dodoro' Cina Si Kue Keranjang.

Saya pernah melihat acara televisi yang menayangkan pembuatan kue keranjang dan dodol Cina. Yang dimaksudkan dodol Cina di televisi, di Makassar kami sebut Dodoro’ Mangkasara’ dan tidak ada kaitannya dengan Tahun Baru Imlek.

Ada lagi satu ritual yang tidak boleh ketinggalan, dilakukan seminggu sebelum Tahun Baru, yaitu mencuci tempat Dato’ Pallua alias  Dewa Dapur. Menurut Amma hari itu para Dewa kembali ke Surga, jadi kesempatan untuk membersihkan tempatnya.

Tempat Dato’ Pallua berupa sebilah papan berukuran kira-kira 30x40 Cm, yang bertuliskan huruf-huruf China. Saya tidak pernah tahu persis, karena terus terang saya tidak pernah mau dekat-dekat. Saya selalu merasa seram.

Dato’ Pallu di rumah saya digantung di pojok dapur dengan meja kecil yang juga digantung di bawahnya. Meja itu untuk meletakkan tempat hio/dupa, tempat lilin dan makanan yang dipersembahkan.

Kalau nggak salah nih, ya! Sebulan sembahyang dua kali. Bulan Baru dan bulan Purnama, tanggal satu dan tanggal lima belas penanggalan Imlek.

Oh iya, ritual sembahyang dalam bahasa Makassar disebut Paka’do’. Ada paka’do’ Bulang Beru dan Bulang Tangnga. Juga pakaddo’ hari-hari peringatan khusus.

Yaaa...hari sudah semakin senja, hujan pun sudah redah, saya harus menghentikan lamunan ini. Padahal masih banyak yang belum tersentuh.

Mungkin besok saya lanjutkan lamunan ini, saat kembali turun hujan, karena hujan selalu memberiku inspirasi…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun