Mohon tunggu...
Irene Maria Nisiho
Irene Maria Nisiho Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga

Nenek 6 cucu, hobby berkebun, membaca, menulis dan bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Horeee… Morning Glory Fuji No Beni Mekar!

27 Januari 2016   14:54 Diperbarui: 27 Januari 2016   15:18 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat bunga Morning Glory di rumah teman, membuat saya jatuh hati. Hal ini sudah berlangsung dari beberapa tahun yang lalu.

Teman saya itu berjanji mau meminta tukang kebunnya membuat bibit untuk saya. Sayang dia belum berhasil.

Kemudian, ketika ke rumah teman saya yang lain lagi. Waaa..., Morning Glorynya sudah gedeh, penuh bunga, semakin jatuh hati diriku.

Biasanya kalau sudah begini, saya pasti berburu ke penjual tanaman. Sayang, sekarang saya mulai malas berburu karena jika saya melihat tanaman baru, saya pasti pengen sedangkan lahan untuk itu mulai sempit.

Maka kusamperi si Morning Glory yang menggoda tadi dan mulai mencari biji-bijinya. Lho, kok ngga ada, ya?!

Oh rupanya teman saya ini terlalu rapih, semua bunga yang mulai layu langsung dibuang, jadi saya tidak bakalan nemu bijinya.

Setelah mengamati tanaman Morning Glory yang merambat ini, ternyata saya bisa mendapat bibit, dengan cara menimbun sedikit tanah pada batang tanaman yang dibiarkan menjalar di permukaan tanah.

Jadi ingat, memperbanyak Morning Glory sangat mudah, ya!

Morning Glory yang kudapat ini, berwarna ungu kebiruan. Namanya? Sayang, saya tidak tahu.

Kemudian, teman saya ini memberi saya dua bungkus bibit Morning Glory masing-masing isi lima biji. Yang satu bernama Fuji no Beni, yang satu lagi, Scarlet O’ Hara.

Sayang saya belum berjodoh dengan Scarlet O'Hara. Tidak satu pun yang jadi. Padahal dari namanya saja, sudah jaminan pasti cantik.

Apa boleh minta ganti ke Nursery yang jual bibitnya?!

Si Fuji, lebih bersahabat, bisa tumbuh dia, walau cuma satu yang jadi. Teman yang memberi bibit sangat senang, maka bibit si Fuji yang masih disimpannya, diberikan juga ke saya. Kali ini dari lima biji, yang jadi dua.

Karena badan rasanya kurang bugar beberapa hari ini, saya cuma melihatnya dari kejauhan. Kemarin,  saya menemukan dia sudah mempunyai beberapa kuncup. Bayangkan tingginya baru sekitar 60 cm, tapi karena merambat terlihat baru sekitar 30 cm.

Padahal bibit yang dari tunas batang itu, belum ada tanda-tanda mau berbunga. Letaknya kali ya, yang kurang pas?!

Surprise banget…! Lihat, cantiknya! Langsung kulapor ke teman saya dan bilang tanaman itu untuknya. Namun katanya, “ Tidak Irene, itu buat kamu, yang berikut baru buat saya.”

Terima kasih, ya bu. Maaf saya nggak menyebut nama, khawatir ibu tidak suka. Mau minta izin, juga nggak bisa, karena coret-coretan ini saya buat sebagai kejutan untuk ibu.

Hehehe...sampai jumpa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun