Mohon tunggu...
Irene Maria Nisiho
Irene Maria Nisiho Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga

Nenek 6 cucu, hobby berkebun, membaca, menulis dan bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Sejuta Pohon untuk Bumi Tercinta

8 Januari 2016   18:07 Diperbarui: 10 Januari 2016   16:41 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Jambu untuk berbagi dengan hewan di pekarangan"][/caption]Setiap tanggal 10 Januari, diperingati sebagai Hari Sejuta Pohon Sedunia. Mengapa sampai begitu? Saya kira karena pohon memegang peranan penting pada keharmonisan kehidupan di dunia.

Di seluruh dunia terjadi anomali cuaca, yang membuat sebagian siklus pertanian menjadi kacau. Terjadi banjir, kekeringan, tanah longsor, hujan badai, kebakaran hutan dan lain-lain. Di perkotaan pun banyak pohon yang “terpaksa” dibantai oleh bermacam alasan. Lahan-lahan hijau juga banyak yang beralih fungsi.

Bagaimana mengatasinya?

Pertama tentu menghentikan segala bentuk pengrusakan pohon atau paling tidak meminimalkan dan memulihkan kerusakan yang sudah kebablasan.[caption caption="Rambutan selain enak juga memperindah taman"]

[/caption]Kita pun bisa ikut membantu pemulihannya dalam Gerakan Sejuta Pohon. Sejuta pohon tentu hanyalah simbolis. Dibutuhkan berjuta, juta, juta… dan juta pohon, untuk mengatasinya. Kalau tidak salah, Indonesia sudah menggelar Gerakan Semilyar Pohon.

Pemenuhan kebutuhan pohon dunia, menjadi tanggung jawab siapa? Tentu menjadi tanggung jawab kita semua, sebagai sesama penghuni bumi.

Mengapa menanam pohon begitu penting? Tentu saja penting, karena pohon itu sangat multi fungsi. Mari, kita lihat kegunaan dari sebatang pohon mulai dari:

1. Akarnya:

Menahan tanah sehingga tidah mudah longsor,

Menyerap air hujan dan menyimpannya, sehingga mengurangi risiko banjir dan kekeringan.

Memudahkan kehidupan biota-biota tanah diantara akar-akar serabutnya.

2. Batangnya:

Bernilai ekonomi tinggi. Sayangnya karena keserakahan, manusia membabat hutan tanpa peduli akibatnya.

3. Daunnya:

Menjadi paru-paru bumi, membersihkan udara disekitarnya.

Menghalangi sinar matahari langsung menerpa, sehingga menjadi tempat berteduh, mendingankan udara di sekitarnya.

Tempat burung-burung bersarang.

Dijadikan pembungkus alami, umpama daun jati.

4. Bunganya:

Memberi keindahan.

Dijadikan bahan pembuat minyak wangi, bahan pembuat anti nyamuk dan lain-lain.

5. Buahnya:

Menjadi konsumsi makhluk hidup, baik untuk  manusia maupun satwa, tentu buah yang tidak beracun.

Buah yang beracun pasti ada manfaatnya juga. Konon buah Bintaro yang beracun, bisa mengusir tikus.

[caption caption="Lahan terbatas bukan masalah!"]

[/caption]Apabila kita tidak mempunyai lahan yang luas, jangan kecewa, pekarangan sempit juga masih memungkinkan kita untuk berpartisipasi dalam Gerakan Sejuta Pohon.

Solusinya, mulailah dengan tanaman dalam pot. Walau akarnya tidak bisa menyerap air dan menggemburkan tanah, kita tetap tidak kehilangan manfaatnya yang lain.

Dari tanaman bunga sampai tanaman buah, semua bisa sukses ditanam di dalam pot. Pot-pot kecil disusun vertikal menutupi dinding juga sangat asri dan bermanfaat meredam udara panas.

Jadi jangan ragu untuk mulai menanam, walau dalam pot sangat oke lho. Malah dengan wadah apa saja, dari limbah gelas plastik minuman, kantong plastik bekas kemasan minyak goreng sampai ember bocor dan kaleng cat. Semua oke, bisa dimanfaatkan.

Saya menanam anggur sampai mangga dalam pot dan kaleng cat, semua sukses berbuah.[caption caption="Bunga memberikan keindahan tersendiri "]

[/caption]Memang seandainya memungkinkan, lebih baik menanam langsung di tanah, supaya semua manfaat bisa didapat. Semakin banyak pohon, semakin banyak air hujan yang terserap, sehingga air hujan tidak terbuang percuma.

Karena itu, saya juga menanam rambutan, jambu, matoa dan lain-lain, langsung di tanah. Sayang matoa belum berbuah sampai sekarang. Mungkin karena lahanku sudah  kepenuhan pohon.

Pohon yang ditanam langsung di tanah, tentu saja pohonnya bisa tinggi dan besar. Kalau berbuah maka kita harus rela berbagi dengan satwa. Bajing dan burung pasti berpesta, jadinya happy, deh.

Menyenangkan bukan?! (baca juga Berkebun, Kegiatan Asyik yang Bermanfaat)

Karena itu, mari kita sukseskan Hari Sejuta Pohon, dengan mengajak teman-teman dan siapa saja untuk ikut menanam pohon dan bila mungkin saling berbagi bibit tanaman. Setelah menanamnya, jangan lupa merawatnya dan kegiatan ini hendaknya dilakukan sepanjang tahun.

Jangan terbatas hanya pada tanggal 10 Januari saja. Setuju, ya...?!

Selamat Hari Sejuta Pohon Sedunia 2016. Semoga sukses!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun