Mohon tunggu...
Irene Maria Nisiho
Irene Maria Nisiho Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga

Nenek 6 cucu, hobby berkebun, membaca, menulis dan bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Lotus Peninggalan Bapak Makki Perdanakusuma

16 Oktober 2015   17:31 Diperbarui: 4 April 2017   18:21 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Lotus indah yang terawat, kenangan akan Bapak (foto: Indri Makki)"][/caption]Iya, lotus-lotus ini memang peninggalan Bapak, begitu kami biasa akrab memanggil Bapak Makki Perdanakusuma. Bapak sudah meninggalkan kami, lebih dari setahun yang lalu, namun beliau meninggalkan begitu banyak kenangan, terutama buat isteri tercinta Ibu Indri Makki. Buat yang lebih akrab mendengar nama Halim Perdanakusuma, mungkin bisa membaca tulisan pendek Pak Chappy Hakim di blog beliau untuk perkenalan dengan Bapak Makki Perdanakusuma.

Lotus ini adalah salah satu peninggalan Bapak.[caption caption="Bunga yang indah merekah di manapun ia tumbuh (foto: Indri Makki)"]

[/caption]

Biasanya, Bapak sangat tekun merawat lotus-lotusnya, sementara sang isteri menjadi penonton setia, yang asyik menikmatinya. Sekarang, walau Bapak telah tiada, di angan sang isteri masih selalu terbayang Bapak yang sedang bercengkerama dengan lotus-lotusnya.

Beberapa hari yang lalu, sahabatku ini mengirim foto lotus. Saya sangat senang karena saya juga penggemar lotus.

Saking senangnya, saya minta bu Indri mengambil beberapa foto lagi, sesuai keinginan saya. Mau tahu kenapa? Karena saya terinspirasi untuk menulis sesuatu mengenai lotus Bapak yang sangat cantik ini.

Nah, inilah foto-foto lotus yang sedang anda nikmati. Lotus ini terlihat sangat indah, ya?! Padahal dia tumbuh dari dalam lumpur. Ketika tangkai bunga mulai menyembul, tak seorang pun yang akan menyangka secantik itu bunga yang bakal dimekarkan. Di dalam kelopak bunga, tampak bakal buah yang masih kecil dan berwarna kekuningan. Setelah kelopak bunganya gugur, bakal buah itu akan tumbuh semakin besar dan berwarna semakin hijau.

[caption caption="Kuncup yang menyembunyikan keindahan yang akan mekar (foto: Indri Makki)"]

[/caption]

[caption caption="Kuncup yang baru merekah (Foto: Indri Makki)"]

[/caption]

Uniknya, buahnya itu tidak bisa di makan karena memang tidak ada apa-apanya. Dia hanya berupa serabut kalau di sobek.

Tidak seperti buah kebanyakan yang bijinya tersembunyi di dalam daging buah, lotus malah memamerkan biji-bijinya. Mungkin supaya menarik, karena justeru hanya biji-biji ini yang bisa dimakan. Setelah biji dikupas, daging biji ini bisa langsung dimakan, walaupun ada juga yang mengolahnya terlebih dahulu.

Olahan biji lotus yang paling terkenal adalah yang dibuat untuk isi mooncake atau kue bulan, pada waktu perayaan mooncake.

Saya paling doyan biji lotus segar yang masih muda. Enak, manis-manis gurih.

Kalau mau ikutan mencicipinya, jangan lupa membuang bakal tunas yang terdapat di dalamnya, karena biasanya terasa pahit. Apalagi kalau bakal tunas itu sudah berwarna hijau, pasti sangat pahit rasanya. Daging bijinya berwarna broken white, dengan bintik berwarna kecoklatan di ujungnya.

Ibu saya sering merebus biji lotus yang sudah tua bersama air gula. Ini kudapan kesukaan ayah kami. Konon, dulu kami sekeluarga sering piknik ke Mawang, tidak jauh di luar kota Makassar, untuk memetik lotus. Sayang, saya masih terlalu kecil untuk mengingatnya. Di Makassar, lotus kami sebut tonjong.

[caption caption="Bunga lotus yang baru muncul bersama bunga tua yang sudah kehilangan bijinya (foto: Indri Makki)"]

[/caption]

Dulu kami tidak pernah bicara lotus, tapi selalu menyebutnya teratai, itu saja. Pikiran saya lotus itu adalah bahasa asing dari teratai.

Saya baru membedakannya, sekitar pertengahan tahun sembilan puluhan, ketika saya "tergila-gila" menanam teratai. Saya diberitahu tentang kekeliruan saya ini oleh pedagang bunga di Parung. (Tuh, nguber sampai ke Parung...!)

Oh, ternyata lotus bukan teratai. Teratai itu daunnya di permukaan air, bunganya berkelopak teratur dan lancip. Kelopak bunga lotus lebih besar dan yang pasti lotus bisa dimakan bijinya. Itu yang paling mudah saya ingat. Hahaha...dasar rakus, ingat makan melulu.

[caption caption="Biji bunga lotus yang sudah bisa disantap (Foto: Indri Makki)"]

[/caption]

Rupanya teratai itu di Makassar dinamakan bunga talipu.

Buah lotus, rupanya seperti cangkang yang melindungi biji-bijinya. Dari hijau dia akan berangsur menjadi coklat. Demikian juga dengan biji-bijinya akan mengering dan mengeras, sampai akhirnya copot dari cangkang/buahnya, lalu terjatuh ke dalam lumpur tempatnya tumbuh. Di Makassar,  tempat tumbuh lotus disebut balang tonjong, yaitu semacam danau yang dangkal atau lebih tepat kubangan lumpur yang lumayan luas.

Di musim kering, biasanya balang tonjong itu ikut kering. Namun begitu musim penghujan tiba, pohon-pohon lotus itu kembali bermunculan dan kembali menyembulkan bunganya yang cantik menawan.

[caption caption="Lotus indah, dan biji yang sudah tua (foto: Indri Makki"]

[/caption]

Oh iya, selain berwarna pink, lotus ada juga yang berwarna putih. Malah ada yang kelopak bunganya numpuk. Sayang waktu itu saya belum bisa memotret, jadi saya tidak mempunyai foto dokumentasi.

Ini hanya sekelumit kecil kisah lotus, yang ada di angan saya. Walaupun kisahnya sangat sederhana, saya yakin foto-foto cantik dari lotus Bapak ini, pasti sangat berkesan di hati.

Saya menutup tulisan ini dengan perasaan senang. Semoga teman-teman yang membaca juga senang, terutama sahabatku bu Indri. Saya yakin Bapak Makki juga pasti happy...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun