Mohon tunggu...
Irene Maria Nisiho
Irene Maria Nisiho Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga

Nenek 6 cucu, hobby berkebun, membaca, menulis dan bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Kebutuhan Warga Kota, Sebetulnya Cukup Sederhana...

30 September 2015   09:40 Diperbarui: 30 September 2015   10:57 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sebagai warga kota, bolehlah saya ikutan bersuara menanggapi ajakan Kompasiana bersama Kemen PUPR untuk berkompetisi menulis mengenai kebutuhan ruang publik.

Artikel ini saya tulis, bukan terutama untuk berkompetisi, namun hanya sekedar bersuara, karena saya berasumsi jika ikut menulis di ajang ini, pemerintah sebagai pihak yang berwenang pasti membacanya.

Yang di kompetisikan adalah kebutuhan ruang publik, berarti ruang untuk kepentingan saya dan teman-teman warga kota. Maka sebagai warga kota, saya ingin mengemukakan apa yang saya rasa sangat kami butuhkan.

Apakah itu? Sebenarnya sederhana saja.

1. Trotoar atau Pedestrian yang nyaman dan aman. Mengapa? Supaya warga kota, teransang untuk berjalan kaki, sehingga menjadi lebih sehat, menghemat biaya transpor dan  turut mengurangi polusi, jika kendaraannya diparkir di rumah.

2. Taman yang nyaman dan indah. Mengapa? Supaya jika warga sudah penat berjalan bisa beristirahat sejenak, menjadi tempat pertemuan sesama teman, juga menjadi tempat bermain anak-anak dan sekaligus menjadi paru-paru kota.

3. Tempat makan yang enak, sehat dan layak di tempat-tempat strategis, namun bertarif kaki lima. Mengapa? Karena pedagang makanan emperan dan kaki lima sudah pada digusur, lalu tidak ada penggantinya. Banyak rumah makan tapi sayang, tarifnya tidak terjangkau oleh para pelanggan warung kaki lima yang sudah tergusur.

Dengan koordinasi dan pembinaan yang baik, kepada para pedagang makanan, mutu dan kebersihan bisa lebih terjamin. Konsumen  sehat, imbasnya biaya BPJS menurun. Para pedagang pun tidak kehilangan mata pencahariannya.

4. Tempat parkir bertarif murah. Mengapa? Supaya warga bisa memarkir kendaraannya, sebelum melanjutkan perjalanan dengan kendaraan umum. Tarif murah supaya tidak membebani, walau harus parkir berjam-jam. Hal ini bermanfaat mengurangi kemacetan, menghemat BBM dan mengurangi polusi udara.

5. Toilet umum yang bersih dan manusiawi. Jangan ada toilet, tetapi tidak ada air. Di jalan raya di Kebayoran Baru, selokan dan kali sering menjadi sasaran tempat..., terutama pada subuh dan malam hari, ketika daerah sekitar masih atau sudah sepi. Ini hanya sebuah contoh, boleh telusuri tempat-tempat yang lain.

Inilah suara hati dan pengamatan seorang warga kota, semoga berkenan dan menjadi perhatian, untuk segera dilaksanakan. Terima kasih.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun