Mau tahu caranya? Sangat sederhana.
Hanya dengan menghirup nafas panjang, oksigen yang dihirup paru-paru dimasukan ke dalam perut, lalu buang nafas melalui mulut secara perlahan, sambil mengeluarkan suara, “haaah...,” seakan melepaskan beban. Sangat mudah, bukan?!
Setelah menyelesaikan setrikaan yang banyak, atau apa saja, biasanya kita menarik nafas panjang sambil mendesah, "aaah...akhirnya selesai juga." Lalu kita merasa sangat senang, Itu disebabkan karena tanpa kita sadari sudah melakukan pernafasan perut.
Menurut dr Santo, nafas adalah jalan menuju relaksasi, baik fisik maupun pikiran. Nafas sangat erat hubungannya dengan emosi seseorang.
Kami diminta untuk memperhatikan cara bernafas orang yang sedang marah atau takut, nafasnya pendek dan cepat, Mengapa? Karena dia butuh oksigen yang banyak dan segera, sebagai energi untuk mengamuk, mengajak berantem atau lari...
Orang yang depresi, pola nafasnya lain lagi. Nafasnya lambat dan pendek. Orang yang sedang rileks dan nyaman, nafasnya panjang, dalam, teratur dan tenang, karena tanpa disadarinya, dia melakukan pernafasan perut.
Jadi kalau kita perhatikan, pola pernafasan bisa menunjukkan situasi emosi kita.
Saat kita merasa nyaman dengan nafas yang tenang dan teratur, pada saat itu kita tidak mungkin stress, bukan?!
Dengan latihan pernafasan yang benar, kita bisa menikmati suasana nyaman dan rileks yang menjadi dambaan banyak orang. Juga buat pasien kanker yang menderita nyeri, dengan latihan teratur diharapkan dapat mengurangi nyeri, bahkan mungkin hilang sama sekali.
Namun perlu diingat, hipnoterapi ini tidak berdiri sendiri, namun sebagai pelengkap Terapi Kedokteran Barat. Jadi bila rasa nyeri atau ketidak nyamanan sudah berkurang atau malah hilang sama sekali, tetap harus konsultasi dengan dokter pribadi yang menangani.
Hanya dokter yang merawat, yang berwenang mengurangi atau mengganti obat. Ini, jangan lupa ya!