Mohon tunggu...
Irene Maria Nisiho
Irene Maria Nisiho Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga

Nenek 6 cucu, hobby berkebun, membaca, menulis dan bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenang Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih Mamahit

28 April 2014   21:20 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:06 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1398668569832952210

Dengan senang hati saya sanggupi untuk menulis kata sambutan untuk buku "Berdamai dengan Kanker. Kiat Hidup Sehat Para Survivor Kanker" ini. Sambutan ini saya tulis dalam kapasitas saya sebagai Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Bersatu 2 (2010-2014), dan juga sebagai seorang penderita kanker paru stadium 4.

Kanker adalah penyakit yang unik. Umumnya orang tidak berpikir atau tidak MAU berpikir bahwa dirinya berisiko terkena kanker. Diagnosis kanker dianggap sebagai vonis bagi seseorang. Pertanyaan pertama yang sering terlontar dari seorang penderita yang baru saja menerima diagnosisnya adalah: "Kenapa??" "Kenapa SAYA" "WHY??" "WHYME??". Perasaan "shock" ini tidak hanya dialami oleh penderita, tetapi juga oleh keluarganya. Fase-fase penyangkalan, marah, kemudian depresi, sering dialami oleh para penderita dan/atau keluarganya.

Saya sendiri belum bisa disebut sebagai survivor kanker. Diagnosis kanker paru stadium 4 baru ditegakkan 5 bulan yang lalu. Dan sampai kata sambutan ini saya tulis, saya masih berjuang untuk mengatasinya. Tetapi saya tidak bertanya "Whyme??". Saya menganggap ini adalah salah satu anugerah dari Allah SWT. Sudah begitu banyak anugerah yang saya terima dalam hidup ini, hidup di negara yang indah, tidak dalam peperangan, diberi keluarga besar yang pandai-pandai, dengan sosial-ekonomi lumayan, dianugerahi suami yang sangat sabar dan baik hati, dengan 2 putera dan 1 puteri yang alhamdullilah sehat, cerdas dan berbakti kepada orang tua. Hidup saya penuh dengan kebahagiaan. "So...Whynot?" Mengapa tidak, Tuhan menganugerahi kanker paru? Tuhan pasti mempunyai rencana Nya, yang belum saya ketahui, tetapi saya merasa SIAP menjalankannya. Insya Allah. Setidaknya saya menjalani sendiri penderitaan yang dialami pasien kanker, sehingga bisa memperjuangkan program pengendalian kanker dengan lebih baik.

Bagi rekan-rekanku sesama penderita kanker dan para survivor, mari kita berbaik sangka kepada Allah. Kita terima semua anugerah Nya dengan bersyukur. Sungguh lamanya hidup tidaklah sepenting kualitas hidup itu sendiri. Mari lakukan sebaik-baiknya apa yang bisa kita lakukan hari ini. Kita lakukan dengan sepenuh hati. Dan ... jangan lupa. Nyatakan perasaan kita kepada orang-orang yang kita sayangi. Bersyukurlah, kita masih diberi kesempatan untuk itu.

Semangat!!!

Jakarta,13 April 2011

Menteri Kesehatan RI.


dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DrPH

Demikian, cuplikan tersebut sesuai aslinya. Semoga kebesaran jiwa beliau dan semangat pengabdiannya yang tulus, senantiasa menumbuhkan semangat dan keberanian bagi siapa saja yang sedang berjuang untuk kesembuhannya sendiri, maupun bagi mereka yang sedang berjuang untuk kepentingan masyarakat banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun