[caption id="attachment_352227" align="aligncenter" width="600" caption="Foto Sumber: Jepretan seorang teman yang sedang menuju lokasi tugas di Puncak, Sabtu, 9 Agustus 2014, pukul 11.08, ketika jalur ke atas ditutup dan kendaraan searah dari Puncak"][/caption]
Musibah menimpah Opa pada saat buka tutup situasional kendaraan searah ke Puncak.
Pada hari Senin, tanggal 4 Agustus 2014 saya dan suami diajak berlibur ke Cisarua oleh putera kami beserta isteri dan puterinya yang berusia 2 tahun.
Karena Tom cucu kami masih libur, maka diapun kami bawa serta. Kali ini bukan Opa yang pegang kemudi, melainkan sang mantu :)
Menurut rencana kami akan berangkat sekitar pukul 14.00 WIB, karena membawa anak kecil kerepotan tambahan selalu ada, maka rencana berangkat mulur lebih dari satu jam.
Semua berjalan dengan mulus, namun ketika keluar tol Ciawi, ya ampun...!!! Kendaraan harus berhenti karena sedang berlaku arus kendaraan searah ke Jakarta.
Untuk berapa lama? Tidak seorangpun yang tahu.
Coba tanya Mr. Google atau apalah itu, akhirnya ada sedikit keterangan dari Jasa Marga katanya searah dari pukul 14.00 WIB. Ini doang yang di dapat, tidak ada yang lain :(
Saat itu sekitar jam empatan, pikir kami mungkin tidak lama lagi akan dibuka. Setelah menunggu dua jaman baru kami tahu penutupan baru sekitar setengah empatan, ini hasil tilpon dengan resto langganan kami. Yaaa...!!!
Mau balik? Tidak bisa, karena kami di lajur tengah. Ya, kami berusaha saja sabar karena cucu-cucu sudah mulai rewel, mana hujan lagi.
Akhirnya pada jam tujuhan mulai buka, tapi dua arah. Meski kendaraan merayap, mulai timbul optimisme dan berharap nanti bisa melepas penat di salah satu rumah makan. Karena hujan sudah reda, sedang rumah makan belum tampak, Opa minta turun untuk pipis (maaf ya) sambil mobil jalan merayap. Tidak kami temani karena Opa masih sangat mandiri, lagi pula cucu pasti ribut mau ikut turun.
Di sinilah musibah itu terjadi.
Opa jatuh! Untung kami melihatnya, sehingga segera disusul oleh putera kami. Karena mobil jalan terus biarpun sangat pelan, mereka tertinggal sekitar lima belasan meter. Dia pusing, mungkin kecapaian nunggu selama itu, ditambah karena cucu mulai rewel.
Kami putuskan untuk pulang saja, posisi mobil kami di jalur kiri, untuk putar balik perlu kehati-hatian, karena dari arah Puncak laju kendaraan lumayan kencang.
Opa dan putera kami menunggu di tempat, kemudian baru menyeberang kalau mobil kami sudah sampai.
Terima kasih kepada pengendara mobil di belakang kami dan terutama yang dari arah Puncak, yang mau bersabar menunggu, Opa dipapah menyeberang jalan sampai duduk di mobil, kemudian putera kami harus masuk mobil melalui pintu yang lain. Hebat tidak satu pun yang membunyikan klakson.
Mantu kami juga hebat, bisa memutar balik mobil dengan tenang dan terampil.
Ternyata tensi Opa naik, pasti karena kecapaian dan emosinya yang sempat tidak terkontrol karena kesal.
Opa mengalami sedikit luka- luka lecet dan sakit pada tulang rusuk karena tertekan sikunya ketika jatuh.
Untung tidak sampai strook.
Tentu yang mengalami kekesalan, capai dan sebagainya bukan kami saja. SeandainyakitatahusedangsatuarahbukankahkitabisasinggahkeTMII, Sentul, Bogor, TempatIstirahatatausekalianpulang, balikkeJakarta.
Buka tutup bukan hanya berlaku selama masa lebaran tetapi kapan saja selama itu dianggap perlu oleh Pakpol atau Bupol, namanya juga situasional, kan?!
Permohonan kami:
- Kepada Satlantas dan Jasa Marga, tolong di pintu-pintu tol ada pengumuman kalau sedang searah dan kira-kira untuk berapa lama.
- Pakai jasa Radio Sonora, Elshinta dan lain-lain untuk info ke pengguna jalan secara berulang-ulang.
- Mohon info nomor-nomor yang bisa dikontak untuk informasi.
- Website yang selalu update.
- Peraturan searah pada akhir pekan hendaknya tetap pada waktunya yaitu: Pukul 09-11 searah ke Puncak
- Pukul 15-18 searah ke Jakarta.
- Kalauadaperubahantolongdiinformasikan.
Dengan begini kita bisa mengatur waktu, mengurangi penumpukan kendaraan, hemat BBM, menghindari stres dan meringankan tugas petugas lapangan.
Kalau tidak peduli dengan nasib kami, paling tidak kasihanilah pemerintah yang setengah mati mengurus permasalahan BBM.
Kamibukanmaumengaturpetugas,tapitolonglahkamidiberiinformasiyangakurat,supayaliburanyangkamidambakansungguhdapatkaminikmati.
Semoga ada pihak terkait yang membaca imbauan ini, seandainya tidak, siapa yang mau menolong untuk menyampaikannya?
Tolong...! Makasih ya :)