Mohon tunggu...
irene juliency
irene juliency Mohon Tunggu... -

Perempuan yang sedang belajar untuk selalu dapat ikhlas-legowo-bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Euphoria Ini Sudah Selesai

30 Desember 2010   04:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:12 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin 29 Desember 2010, walaupun dari pagi hujan deras sudh mengguyur Jakarta, tetapi suasana bersemangat dan kebersamaan sudah sangat terasa di sepanjang jalan menuju Gelora Bung Karno, Senayan. Kebetulan kantorku terletak tepat di depan Pintu Satu Senayan, sehingga tampak jelas warna merah bertaburan di sepanjang Jalan Jendral Sudirman sampai di dalam elevator gedung tempat aku bekerja.

Suasana seru,tegang, geregetan bercampur aduk menjelang Final Piala AFF leg 2 antara Indonesia melawan Malaysia, setelah kemarin kita tertinggal 3-0, yang berarti TIMNAS kita harus paling tidak menyarangkan 3 gol untuk mendapat perpanjangan waktu. Rasa haru dan bangga juga demikian kental terasa, melihat para supporter dan pedagang tampak sudah mulai berada di sekitar GBK sejak pukul 8 pagi, padahal kick off nya saja baru pukul 19.00. Rasanya gimanaaaa gitu deh, melihat antusiasme seluruh bangsa ini pada TIMNAS kita, yang mungkiinnn juga bisa berarti beban berat buat para pemain kita. Tetapi menjadi bagian dan ada di sekitar tempat ini, membuat segala sesuatunya terasa berbeda.

Walaupun akhirnya tidak mendapat tiket untuk masuk ke GBK, dan hanya menyaksikan melalui layar lebar di acara nonbar, tetapi antusiasme penonton disitu pun tidak kalah dengan teman-teman yang ada di GBK, serunya berasa juga. Melalui layar lebar itu, aku juga dapat merasakan kekecewaan yang sama pada saat penalty itu tertahan oleh tangan sang kipper, duhhhhh...kita aja yang nonton rasanya nyeseekkkk banget, gimana buat sang eksekutor nya ya??? Berasa banget kekecewaan Firman Utina pada saat dia menyerahkan kepemimpinannya kepada Bambang Pamungkas, berasa banget ketegangan sang pelatih bertangan dingin kita, Alfred Riedl yang walaupun selalu tampak cool dengan buku catatan di tangannya ( bukan lagi main sudoku kan ya..), berasa hangatnya air mata Irfan Bachdim pada saat dia keluar lapangan, juga kekecewaan Gonzales bahwa dia selalu terjebak dengan jebakan offside para pemain Malaysia, membuat mata rasanya ikut terasa hangat... Namun semangat BePe yang membara pada saat dia menggantikan Firman langsung memacu adrenalin kita, goal2 cantik yang disarangkan Nazuha dan Ridwan juga membayar kekecewaan kita, yang walaupun belum menghasilkan kemenangan, tetapi cukup membuktikan bahwa pemain2 kita dapat bekerja sama dengan sangat kompak dan indah.

Irfan berkata bahwa supporter Indonesia adalah yang terbaik di dunia, pelatih Filipina Simon McMenemy pun mengakui bahwa bermain dengan supporter yang luar biasa merupakan kebanggaan tersendiri buat dia. Supporter kita memang luar biasa, semangat dan kebersamaan yang dirasakan pun sangat luar biasa.

Terima kasih TIMNAS 'GARUDA'! Kemarin merupakan salah satu permainan terbaikmu. Walaupun belum membuahkan juara pertama, tetapi perjuangan itu membangkitkan rasa yang tadinya aku pikir sudah hilang dalam diriku. Rasa bangga yang luar biasa melihat warna merah putih pada kostum kalian, melihat bendera merah putih besar yang dibawa para supporter kita. Rasa haru yang menyesakkan dada mendengar lagu Indonesia Raya berkumandang dengan merdu dan khidmatnya (Lagu kebangsaan kita ini pernah lupa dikumandangkan pada saat pidato kenegaraan SBY di DPR).

Euphoria ini memang sudah selesai, tetapi semangat nasionalisme yang tertinggal masih terasa sekali indahnya. Euphoria ini memang sudah selesai, dan meninggalkan harapan2 baru, semoga semangat nasionalisme yang ada dapat menulari semua bagian yang ada di bumi pertiwi ini.

Terima kasih TIMNAS GARUDA!!

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun