Mohon tunggu...
Irene Harianto
Irene Harianto Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

hobi saya banyak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan, Pengaruh, dan Hubungan Manusia Purba dan Modern

8 November 2023   13:07 Diperbarui: 8 November 2023   13:26 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia purba di-Indonesia

 Ternyata manusia itu ada sejak sudah lama banget loh! Ayo tambah pengetahuan kalian dengan baca artikel ini!

Manusia purba ditemukan karena manusia modern menemukan fosil atau peninggalan manusia purba. contohnya seperti sampah dapur, tulang belulang, lukisan, patung, dan lain lain. Cara manusia modern mengetahui umur suatu peninggalan yaitu dengan cara mencari tau sedalam apa barang peninggalan tersebut ditemukan. Semakin dalam barang peninggalan tersebut, semakin tua umurnya. Sebaliknya, semakin dekat dengan permukaan, semakin muda juga umur peninggalan tersebut.

Tahukah kalian, di-Indonesia pernah hidup manusia purba. Nah manusia purba itu ternyata gak cuma satu jenis loh.

Meganthropus Palaeojavanicus

Dari namanya "Javanicus" kita tau manusia purba jenis ini berasal dari Jawa,  tepatnya di Jawa Tengah (Sangiran), sementara meganthropus berasal dari kata mega yang berarti besar. Meganthropus Paleojavanicus ditemukan oleh von Koenigswald pada tahun 1936-1941. Menurut penelitian terakhir, Paleojavanicus adalah manusia purba tertua di Jawa.

Meganthropus paleojavanicus memiliki ciri ciri tulang pipi tebal, kening yang menonjol, tinggi yang mencapai 2,5 cm, volume otak 900 cc dan bentuk wajah yang besar. Manusia purba jenis ini masih mengkonsumsi tumbuh tumbuhan. 

Pithecanthropus

Pithecanthropus Erectus diberi nama Pithecanthropus yang berarti manusia kera, manusia purba ini ditemukan di desa Trinil, Ngawa, Jawa Timur. Pithecanthropus erectus mempunyai volume otak mencapai 900 cc. Menurut teori Darwin, Pithecanthropus Erectus merupakan makhluk peralihan dari kera ke manusia.Pithecanthropus diperkirakan hidup sekitar 1 hingga 1,5 tahun yang lalu.

Manusia purba jenis ini ditemukan di berbagai daerah, dan namanya disesuaikan dengan nama daerah tersebut. Contohnya;

- Pithecanthropus Soloensis yang berarti berasal dari Solo

 Tengkoraknya lonjong, tebal dan masif, Hidung lebar dan rongga matanya sangat panjang. Mempunyai gigi geraham yang besar dan rahang yang kuat. Terdapat tonjolan pada kening tebal dan melintang di sepanjang pelipis. Volume otak diperkirakan sekitar 1000-1300 cc. Berbadan tegap dan memiliki tinggi tubuh sekitar 165-180 cm.

-Pithecanthropus Mojokertensis yang ditemukan di Mojokerto. Menurut penelitian, jenis Mojokertensis ini merupakan yang tertua di-Indonesia. Pithecanthropus Mojokertis memiliki badan yang tegap, kening tebal, pipi yang kuat dan muka yang menonjol ke arah depan.

Homo Sapiens

Manusia jenis ini Bertahan hidup dengan cara berburu, beternak dan bercocok tanam. Berburu memakai peralatan dari batu, tulang dan kayu yang udah

diruncingkan (di Indonesia peralatan berupa alat-alat tulang dari Ngandong, serta alat kapak dari Pacitan; kapak genggam, penetak, dan perimbas). Mereka mulai mengasah batu jadi semakin halus dan udah mengenal teknik membuat gerabah memakai meja bundar. Hidup mulai menetap dan tidak berpindah -- pindah tempat. Kalupun mereka mengembara, tapi mereka pandai atau cerdas dalam

beradaptasi dengan lingkungan yang dijumpai. memakan makanan yang telah dimasak. Udah mulai memakai pelindung tubuh atau baju yang terbuat dari kulit hewan buruan. Homo sapiens Diperkirakan telah mengenal kepercayaan dan penguburan

Homo sapiens memiliki arti "manusia pintar". Manusia purba jenis ini ditemukan pada tahun 1931-1933 ditemukan oleh von Koenigswald, Ter Haar, dan Oppenoorth menemukan fosil Homo di Sangiran, Jawa Tengah. Fosil ini kemudian disebut sebagai Homo Soloensis.

Keterkaitan manusia purba dan manusia modern

 Manusia purba mengalami proses evolusi yang sangat panjang hingga dapat menjadi manusia modern. Di Dalam prosesnya yang panjang, manusia semakin terbagi menjadi berbagai macam ras dan jenis. Semakin lama, manusia semakin memiliki perbedaan dalam hal fisik maupun non-fisik. Sebelumnya perlu kita ketahui bahwa adanya perubahan atau perkembangan tersebut terjadi akibat adanya masalah. Masalah ringan maupun berat pasti membuat manusia berkembang, karena dengan adanya masalah tersebut, manusia mencari cara untuk solusi dari masalah tersebut dan kemudian belajar dari kesalahan, akhirnya manusia manusia purba terus menerus berkembang hingga adanya manusia modern saat ini.

Secara fisik, manusia purba dan modern memiliki fisik yang tidak jauh berbeda, perbedaan fisik manusia purba dan modern sebagian besar berada pada tulang dan kekuatan fisik. Contohnya, manusia purba memiliki volume otak yang lebih kecil, tulang yang lebih besar, badan yang lebih tinggi, dagu dan jidat yang lebih menonjol. Perbedaan fisik ini dikarenakan manusia purba memiliki pola atau gaya hidup yang mengandalkan kekuatan fisik.

Secara non fisik, manusia purba dan modern memiliki perbedaan. Contohnya, -manusia purba pada zamannya tidak mengenal Tuhan dan menyembah nenek moyang, benda mati, hawan, dan tumbuhan. Seiring berjalannya waktu, seiring berkembangnya pengetahuan dan otak manusia, manusia modern pun mengenal, percaya dan menyembah Tuhan, walaupun pada zaman ini, ada saja yang tidak percaya dan memilih atheis. 

-Pada zaman dulu, manusia tidak mengenal pendidikan dan juga sekolah, mereka belajar dari pengalaman. Sementara manusia modern sudah mengenal pendidikan dan sekolah, bahkan pemerintah mengharuskan sekolah 12 tahun untuk setiap orang.

-Dahulu kala, manusia belum mengenal adanya undang undang dan hukum tertulis. Walaupun zaman dulu sudah ada yang namanya hukum, namun hukum tersebut tidak tertulis.

Secara non-fisik manusia purba dan modern masih memiliki keterkaitan budaya, agama dan kebiasaan. Contohnya, sejak zaman manusia purba, manusia sudah mengenal sistem bercocok tanam, hingga hari ini, manusia masih menggunakan sistem bercocok tanam tersebut. Zaman dulu, cara mengawetkan makanan menggunakan pengasinan, pada zaman modern ini, banyak manusia menggunakan lemari es, namun ada juga yang masih menggunakan pengasinan. Manusia zaman dulu tidak mengenal pakaian dan perhiasan. Manusia zaman sekarang juga sangat jarang melakukan nomaden, sementara manusia purba, sebagian besar melakukan nomaden untuk bertahan hidup.

Manusia dapat berkembang karena adanya masalah. Masalah tersebut membuat manusia berpikir dan mencari cara untuk keluar dari masalah. Penyelesaian atau masalah tersebutlah yang membuat manusia berkembang, dan solusi dari masalah itu terus mempengaruhi masa depan. Oleh sebab itu, jangan takut melakukan kesalahan, karena pengalaman dan solusi dari masalah itu dapat membantumu berkembang.

Works Cited

Munculnya Manusia Modern menunjukkan karakter yang lebih berevolutif dan lebih canggih, 23 May 2018, https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpsmpsangiran/munculnya-manusia-modern/.  Accessed 25 October 2023.

Arfand. "Keterkaitan manusia purba dengan manusia modern -- Ksatria Literasi." Ksatria Literasi, 13 January 2021, https://ksatrialiterasi.man1gresik.sch.id/2021/01/13/keterkaitan-manusia-purba-dengan-manusia-modern/.  Accessed 25 October 2023.

Hastuti, Janatin. "Merekonstruksi Manusia Purba -- http://lab-biopaleoantropologi.fk.ugm.ac.id/." di Laboratorium Bioantropologi & Paleoantropologi, 6 April 2022, https://lab-biopaleoantropologi.fk.ugm.ac.id/2022/04/06/merekonstruksi-manusia-purba/.  Accessed 25 October 2023.

Maarif, Syamsul Dwi. "Perbedaan Manusia Purba dan Manusia Modern serta Persamaannya." Tirto.ID, 22 September 2021, https://tirto.id/perbedaan-manusia-purba-dan-manusia-modern-serta-persamaannya-gjHQ.  Accessed 25 October 2023.

"Meganthropus Paleojavanicus : Ciri, Sejarah dan Penemu." SMAN 13 Semarang, 30 January 2023, https://sma13smg.sch.id/materi/meganthropus-paleojavanicus/.  Accessed 1 November 2023.

Sokhikah, Ruli Nur. "Mengenal Sejarah Manusia Purba, Benarkah Manusia Berasal dari Kera." Aku Pintar, 2022, https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/mengenal-sejarah-manusia-purba-benarkah-manusia-berasal-dari-kera.  Accessed 1 November 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun