Mohon tunggu...
Irene Harianto
Irene Harianto Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

hobi saya banyak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan, Pengaruh, dan Hubungan Manusia Purba dan Modern

8 November 2023   13:07 Diperbarui: 8 November 2023   13:26 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Tengkoraknya lonjong, tebal dan masif, Hidung lebar dan rongga matanya sangat panjang. Mempunyai gigi geraham yang besar dan rahang yang kuat. Terdapat tonjolan pada kening tebal dan melintang di sepanjang pelipis. Volume otak diperkirakan sekitar 1000-1300 cc. Berbadan tegap dan memiliki tinggi tubuh sekitar 165-180 cm.

-Pithecanthropus Mojokertensis yang ditemukan di Mojokerto. Menurut penelitian, jenis Mojokertensis ini merupakan yang tertua di-Indonesia. Pithecanthropus Mojokertis memiliki badan yang tegap, kening tebal, pipi yang kuat dan muka yang menonjol ke arah depan.

Homo Sapiens

Manusia jenis ini Bertahan hidup dengan cara berburu, beternak dan bercocok tanam. Berburu memakai peralatan dari batu, tulang dan kayu yang udah

diruncingkan (di Indonesia peralatan berupa alat-alat tulang dari Ngandong, serta alat kapak dari Pacitan; kapak genggam, penetak, dan perimbas). Mereka mulai mengasah batu jadi semakin halus dan udah mengenal teknik membuat gerabah memakai meja bundar. Hidup mulai menetap dan tidak berpindah -- pindah tempat. Kalupun mereka mengembara, tapi mereka pandai atau cerdas dalam

beradaptasi dengan lingkungan yang dijumpai. memakan makanan yang telah dimasak. Udah mulai memakai pelindung tubuh atau baju yang terbuat dari kulit hewan buruan. Homo sapiens Diperkirakan telah mengenal kepercayaan dan penguburan

Homo sapiens memiliki arti "manusia pintar". Manusia purba jenis ini ditemukan pada tahun 1931-1933 ditemukan oleh von Koenigswald, Ter Haar, dan Oppenoorth menemukan fosil Homo di Sangiran, Jawa Tengah. Fosil ini kemudian disebut sebagai Homo Soloensis.

Keterkaitan manusia purba dan manusia modern

 Manusia purba mengalami proses evolusi yang sangat panjang hingga dapat menjadi manusia modern. Di Dalam prosesnya yang panjang, manusia semakin terbagi menjadi berbagai macam ras dan jenis. Semakin lama, manusia semakin memiliki perbedaan dalam hal fisik maupun non-fisik. Sebelumnya perlu kita ketahui bahwa adanya perubahan atau perkembangan tersebut terjadi akibat adanya masalah. Masalah ringan maupun berat pasti membuat manusia berkembang, karena dengan adanya masalah tersebut, manusia mencari cara untuk solusi dari masalah tersebut dan kemudian belajar dari kesalahan, akhirnya manusia manusia purba terus menerus berkembang hingga adanya manusia modern saat ini.

Secara fisik, manusia purba dan modern memiliki fisik yang tidak jauh berbeda, perbedaan fisik manusia purba dan modern sebagian besar berada pada tulang dan kekuatan fisik. Contohnya, manusia purba memiliki volume otak yang lebih kecil, tulang yang lebih besar, badan yang lebih tinggi, dagu dan jidat yang lebih menonjol. Perbedaan fisik ini dikarenakan manusia purba memiliki pola atau gaya hidup yang mengandalkan kekuatan fisik.

Secara non fisik, manusia purba dan modern memiliki perbedaan. Contohnya, -manusia purba pada zamannya tidak mengenal Tuhan dan menyembah nenek moyang, benda mati, hawan, dan tumbuhan. Seiring berjalannya waktu, seiring berkembangnya pengetahuan dan otak manusia, manusia modern pun mengenal, percaya dan menyembah Tuhan, walaupun pada zaman ini, ada saja yang tidak percaya dan memilih atheis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun