Mohon tunggu...
Irene Hanies Salsabella
Irene Hanies Salsabella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sedang menempuh pendidikan S2 di Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Teknologi Digital dalam Meningkatkan Pembangunan Pertanian di Indonesia

24 Mei 2023   13:15 Diperbarui: 24 Mei 2023   13:13 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Media Indonesia

 

Teknologi digital berlandaskan pada teknologi internet, computer, dan smartphone. Sampai saat ini negara Indonesia sudah bisa mengikuti perkembangan dunia teknologi modern, meski terhalang keadaan geografis dan masih terpaku pada pengembangan teknologi di kota-kota besar. Di era modern ini, perkembangan serta penerapan teknologi digital sudah tersebar di berbagai sektor mulai dari pendidikan, perdagangan, pemerintahan, kesehatan, pertanian, perbankan dll. Perkembangan teknologi digital sendiri dapat berdampak pada setiap lini kehidupan manusia, dampaknya sangat ekstrim bagi perilaku dan gaya kehidupan. Teknologi digital dapat memberi pengaruh penting terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan budaya, dengan kata lain teknologi digital merupakan bagian integral dari dari perubahan dan transformasi sosial.

 

Pertanian merupakan sektor yang diharapkan menjadi pemimpin untuk mendorong perkembangan sektor lainnya. Pembangunan pertanian merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi masyarakat. Keunggulan suatu negara tidak bergantung pada sumber daya alam yang melimpah. Keunggulan negara juga perlu didukung juga dengan sumber daya manusianya. Dalam hal ini, petani sebagai sumber daya manusia diharapkan dapat menjadi ujung tombak. Memasuki era revolusi industry 4.0 sektor pertanian pun mulai dibenahi, pembangunan pertanian tidak hanya menyangkut kegiatan petani saja, tetapi juga perusahaan-perusahaan pertanian dan perkebunan, perusahaan-perusahaan pengangkutan, perkapalan, perbankan, asuransi atau lembaga-lembaga pemerintah dan semi pemerintah.

 

Disisi lain fakta menunjukkan bahwa sektor pertanian menjadi penggerak ekonomi bangsa di berbagai negara maju, peran sektor pertanian bersifat multifungsi, memacu pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan memperkecil kesenjangan pendapatan, meyediakan pangan, dan memberikan layanan lingkungan. Peran sektor pertanian dapat dilihat dari kontribusi terhadap pertumbuhan industri dan transformasi struktural ekonomi. Peran teknologi digital sangat strategis dalam menyelesaikan masalah dan membantu meningkatkan pembangunan di sektor pertanian, melalui perkembangan ini pertanian di Indonesia diharapkan dapat lebih berkembang dengan memanfaatkan teknologi terkini sesuai dengan era industry 4.0 sehingga proses produksi bisa semakin efisien.

 

Smart agriculture merupakan teknologi kegiatan pertanian yang memanfaatkan penggunaan platform yang dikonektivitaskan dengan perangkat teknologi seperti tablet dan handphone dalam mengumpulkan informasi. Aplikasi dari smart agriculture meliputi monitoring hasil pertanian, pemetaan lahan pertanian, pengaplikasian pupuk, delivery produk pertanian ke konsumen, penyimpanan produk pertanian, dll. Di era modern seperti saat ini, mengapa perlu menggunakan smart agriculture, penggunaan smart agriculture sangat penting untuk menunjang kebutuhan pertanian di era modern karena dapat mengatasi lahan pertanian yang semakin terbatas dan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitias produksi yang lebih berkualitas. Tidak hanya melibatkan mesin untuk monitoring dan meningkatkan produksi pertanian, tetapi mencakup semua aspek kegiatan di pertanian. Ini melibatkan integrasi berbagai teknologi seperti sensor, drone, citra satelit, perangkat Internet of Things (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) untuk mengumpulkan dan menganalisis data tentang kondisi tanah, pola cuaca, pertumbuhan tanaman, dan kesehatan hewan ternak. Smart agriculture bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, keberlanjutan, dan profitabilitas di sektor pertanian sambil meminimalkan penggunaan sumber daya dan dampak lingkungan.

 

Precision farming, atau pertanian presisi, adalah pendekatan dalam pertanian yang menggunakan teknologi dan pengelolaan data yang canggih untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya pertanian. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan dalam operasi pertanian. Dalam pertanian presisi, berbagai teknologi digunakan untuk mengumpulkan data secara rinci tentang tanah, tanaman, dan lingkungan pertanian. Ini termasuk penggunaan sensor, drone, satelit, perangkat Internet of Things (IoT), dan sistem informasi geografis (SIG). Data ini kemudian dianalisis dan digunakan untuk membuat keputusan yang tepat dalam mengelola pertanian.

 

Perbedaan antara smart agriculture (pertanian pintar) dan precision farming (pertanian presisi) dapat dilihat dari ruang lingkup, smart agriculture memiliki konsep yang lebih luas yang mencakup p enggunaan teknologi canggih dan analisis data untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam semua aspek pertanian, termasuk budidaya tanaman, pemeliharaan hewan, manajemen sumber daya, dan rantai pasokan. Precision farming merupakan bagian dari smart agriculture yang lebih terfokus pada penggunaan teknologi dan pengelolaan data yang canggih untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya pertanian di tingkat presisi, seperti pengelolaan lahan, irigasi, pemupukan, dan perlakuan lainnya. Pendekatan, smart agriculture memiliki pendekatan holistik dalam pertanian dengan mengintegrasikan berbagai teknologi seperti sensor, drone, IoT, dan AI untuk mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai aspek pertanian, sedangkan precision farming memiliki pendekatan yang lebih spesifik dan berfokus pada penggunaan teknologi dan analisis data untuk mengelola tanaman dan sumber daya pertanian secara presisi, berdasarkan variabilitas spasial dalam lahan.

 

Fokus Utama, smart agriculture memiliki fokus yang lebih luas pada penggunaan teknologi dan data untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan dalam keseluruhan sistem pertanian, termasuk manajemen sumber daya, pemantauan lingkungan, analisis pasar, dan manajemen risiko, sedangkan precision farming berfokus secara khusus pada penggunaan teknologi dan pengelolaan data untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya pertanian di tingkat presisi, dengan penekanan pada pengelolaan lahan, pemupukan, irigasi, dan perlakuan tanaman.

 

Sebagai contoh penerapan teknologi digital yaitu blockchain yang dapat mengurangi efisiensi sekaligus menghemat waktu dan tenaga, teknologi ini solusi untuk pertanian off farm Menggunakan blockchain sistem yang didapat oleh para pelaku menjadi lebih setara agar dapat membangun kepercayaan antar stakeholder. Agriculture War Room (AWR) sebuah terobosan teknologi yang dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), pada Provinsi Jawa Timur mengembangkan smart farming dengan prinsip community based Integrated Farming Systems (IFS). IFS memadukan perkebunan dan pertanian baik tanaman pangan maupun hortikultura. Integrasi yang terjadi dalam hal technology, institutions, diversity, dan networks. Konsep smart farming berbasis digital agriculture akan mampu mendongkrak produktivitas dan efisiensi. Kecanggihan AWR diharapkan mampu meningkatkan produksi dengan kualitas di atas rata-rata. Artinya mampu memenuhi ketersediaan pangan nasional dan pasar global atau bisa meningkatkan ekspor hingga tiga kali lipat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun