Demotivasi merupakan lawan dari kata motivasi. Jika menurut KBBI motivasi diartikan sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, maka demotivasi dapat diartikan sebagai kondisi ketika seseorang tidak memiliki dorongan untuk melakukan sesuatu yang mengakibatkannya menjadi tidak bersemangat dan cenderung seperti kehilangan arah.
Lalu sebenarnya, apa sih yang menyebabkan timbulnya rasa demotivasi? Demotivasi dapat disebabkan karena adanya aktivitas yang dilakukan secara berulang-ulang. Apalagi di masa pandemi saat ini, ruang gerak menjadi lebih terbatas. Jika kita tidak bisa menyiasatinya, semakin hari aktivitas yang dilakukan akan terasa semakin monoton dan dapat membuat kita menjadi kurang bergairah. Selain itu, demotivasi juga dapat disebabkan karena adanya kebiasaan membanding-bandingkan diri dengan orang lain dan sering meragukan diri sendiri. Kebiasaan-kebiasaan seperti ini harus dihindari karena hanya akan membuat mental menjadi buruk.
Sahabat pembaca, sebagian besar dari kita pasti pernah berada di fase demotivasi ini. Fase di mana merasa kehilangan semangat untuk melakukan sesuatu, padahal sebenarnya ada banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Kadang kita sadar akan hal tersebut, tapi tetap saja kita sulit untuk mengembalikan semangat itu.
Nah, buat sahabat pembaca yang sedang berada di fase demotivasi ini, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan agar semangat Anda kembali.
1. Jalan-jalan ke suatu tempat
Rasa demotivasi dapat diobati dengan pergi ke suatu tempat yang bisa me-refresh-kan diri. Saat sedang jenuh mengerjakan sesuatu, sebaiknya cari suasana baru yang bisa membuat diri merasa nyaman. Seperti jalan-jalan ke mall, kafe favorit, maupun berwisata alam.
2. Me-time
Me-time merupakan kegiatan meluangkan waktu khusus untuk diri sendiri. Menurut psikolog Sherrie Bourg Carter, PsyD dalam Psychology Today, dari beberapa manfaat yang disebutkannya, me-time dapat membuat kita mengetahui apa yang benar-benar diinginkan diri sendiri dan lebih mengenal diri sendiri serta dapat memberikan kesempatan otak untuk beristirahat, menjernihkan pikiran, mengurangi stres, sekaligus merevitalisasi tubuh. Beberapa contoh kegiatan yang bisa dilakukan saat me-time adalah melakukan hobi, memakan makanan favorit, melakukan perawatan diri, menonton film kesukaan, dan berolahraga. Dengan begitu, mood kita akan menjadi lebih baik.
3. Menjauhi stigma negatif tentang diri sendiri
Setiap orang pasti memiliki kekurangannya masing-masing. Jadi berhenti untuk mengkritisi diri dan belajarlah untuk memaafkan diri sendiri. Obati stigma negatif ini dengan berkontemplasi (renungan dan sebagainya dengan kebulatan pikiran atau perhatian penuh) sehingga memunculkan motivasi untuk menjadi lebih baik lagi.
4. Berinteraksi dengan orang-orang terdekat
Salah satu sumber motivasi muncul dari orang lain. Terkadang, masalah yang kita alami tidak bisa kita pecahkan seorang diri, sehingga kita perlu orang lain sebagai tempat untuk bercerita, berkeluh kesah, dan meminta saran. Orang-orang yang biasa kita percaya untuk menampung segala cerita dan masalah kita tidak lain adalah orang-orang yang dekat dengan kita, seperti teman, sahabat, dan keluarga. Menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekat dapat membuat kita lupa dengan semua hal yang membuat kita merasa demotivasi sehingga kita akan merasa senang dan bersemangat kembali.
Itulah empat hal yang bisa dilakukan saat merasa demotivasi. Sahabat pembaca harus ingat bahwa demotivasi ini merupakan hal yang wajar. Namun, menyimpan terlalu lama perasaan demotivasi bukanlah hal yang baik. Semoga tulisan ini dapat membantu sahabat pembaca sekalian untuk mengubah rasa demotivasi yang sedang dirasakan menjadi penuh motivasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H