Mohon tunggu...
Irene Cynthia Hadi
Irene Cynthia Hadi Mohon Tunggu... Editor - Editor

Just an ordinary girl from Surakarta, who writes perfect moments at the perfect time...

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Lewat Guratan Kata, Aku Mengungkapkan Rasa

16 Januari 2025   11:29 Diperbarui: 16 Januari 2025   11:29 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis (Sumber: Pexels)

"Kamu pendiem banget sih orangnya. Mbok ya agak grapyak atau supel gitu loh."

Kira-kira begitulah kata-kata mereka. Ada banyak orang yang berkata hal yang sama ketika bertemu denganku.

Mereka bilang, aku pendiam, sulit terbuka. Mungkin...hanya segelintir orang yang berpendapat aku cerewet dan tak sediam itu. Dan itu hanya dirasakan oleh mereka yang dekat.

Sejatinya, tiap orang punya cara berkomunikasi yang berbeda-beda. Seperti yang dulu saya pelajari di masa kuliah, output komunikasi bisa beraneka ragam; mulai dari iklan, film, buku, komik, dan juga tulisan.

Lewat guratan kata, aku menemukan dunia dan mengungkapkan rasa. Perasaan marah, kecewa, sedih, duka hingga bahagia dan cinta, bisa lebih mudah aku ungkapkan lewat kata-kata daripada berbicara.

Aku bisa mendeskripsikan perasaan dan sekaligus mengingat lagi peristiwa itu, siapa yang berada di sana, apakah keputusanku benar atau salah? Apakah aku terlalu impulsif, apakah kata-kataku terlalu jahat? 

Refleksi yang tertuang dalam 'tinta' seakan menjadi pengingat bagiku untuk lebih banyak introspeksi diri dan belajar membaca situasi.

Sayangnya, mungkin orang di zaman ini sudah tak terbiasa dengan tulisan. 

Reels bertebaran di Instagram dan Tiktok, membuat attention span kita memendek dan tak betah membaca tulisan yang panjang lebar seperti koran atau novel.

Namun apapun caramu berkomunikasi, biarlah itu menjadi gambaran identitas dirimu yang sesungguhnya. 

Tak apa jika kita berbeda, karena itulah yang membuat dunia ini sempurna. Tuhan menciptakan kita berbeda satu dengan yang lainnya agar saling melengkapi dan menumbuhkan. 

Lagipula, apa serunya hidup di dunia yang semuanya sama dengan kita? (cyn)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun