"Apa yang datang setelah cinta adalah pemahaman tentang cinta itu sendiri. Ironis, hanya setelah cinta itu pergi, baru kau bisa memahaminya. Aku rasa, itulah kenapa kita seringkali merasakan penyesalan setelah cinta itu berakhir." - Jungo -
Drama What Comes After Love baru-baru ini menarik perhatian saya. Dengan hanya enam episode saja, drama yang dibintangi aktor aktris kenamaan Jepang dan Korea Selatan ini sanggup membuat saya terpana. Drama yang dibintangi Lee Se-young dan Kentaro Sakaguchi ini berkisah tentang sepasang kekasih dari negara yang berbeda.Â
Choi Hong (Se-young), seorang mahasiswi Korsel yang merantau ke Jepang bertemu dan memadu kasih dengan Jungo (Kentaro Sakaguchi), seorang mahasiswa yang bercita-cita menjadi penulis. Cinta yang menggebu-gebu dari sepasang anak muda ini membuat mereka langsung memutuskan untuk tinggal bersama.Â
Manis di awal, keduanya akhirnya sering bertengkar karena masalah kecil yang kerap kali dihadapi pasangan-pasangan di seluruh dunia yakni komunikasi. Jungo yang merupakan pria pekerja keras, pergi pagi dan pulang larut malam bahkan subuh. Ketiadaan Jungo membuat hati Hong yang awalnya lembut, menjadi beku dan dingin. Hong merasa tidak diperhatikan Jungo. Bahkan beberapa kali, ketika ia begitu membutuhkan Jungo, ia harus menelan kekecewaan lantaran Jungo sibuk dan sama sekali tidak mau menerima telepon darinya.Â
Segala kekecewaan akan janji-janji Jungo yang akhirnya banyak diingkari membuat Hong meledak hingga memutuskan untuk kembali ke Korsel. Lima tahun berlalu, Hong dan Jungo bertemu lagi karena pekerjaan mereka terlibat satu sama lain di Korea Selatan.
Sayangnya, kini Hong yang telah beranjak dewasa dan memiliki jabatan penting di dunia penerbitan, akan segera menikah dengan Minjun, seorang dokter sekaligus teman lamanya yang sudah lama menaruh hati padanya. Kehadiran Jungo membuka luka lama di hati Hong yang sudah membeku selama lima tahun lamanya.
Kisah What Comes After Love sangatlah dekat dengan kehidupan cinta muda mudi dewasa di era ini, terutama bagi mereka yang sudah berusia 30an dan sibuk bekerja. Apa yang dianggap penting bagi Hong, yakni diberi kabar oleh kekasihnya, justru dianggap angin lalu oleh Jungo.Â
Ketidakpekaan Jungo dalam mendalami isi hati Hong yang ternyata begitu kesepian selama tinggal di Jepang akhirnya berubah menjadi penyesalan. Jungo baru menyadari bahwa memberi kabar, sesingkat apapun itu sangatlah penting bagi seorang wanita.Â
Di sisi lain, masa kecil Jungo yang menjadi pendiam sejak ditinggal sang ibu juga memberikan peran dalam sikapnya kepada Hong. Jungo tidak terbiasa untuk mengungkapkan perasaannya dan terbuka kepada Hong.Â
Namun, lewat tulisan, ia sebenarnya mampu melukiskan isi hatinya kepada sang kekasih hati. Terbukti dari novel yang membawanya ke Korea Selatan, Jungo mengabadikan perasaannya kepada Hong lewat novel tersebut.Â
Sejujurnya, saya pernah mengalami apa yang Jungo rasakan. Sebagai seorang penulis dan juga introvert, saya kesulitan mengungkapkan perasaan dan terbuka karena adanya rasa takut dihakimi. Saya jauh lebih nyaman mengungkapkan perasaan lewat tulisan dan juga produk media lain seperti video dan lagu. Bagi orang yang sulit mencurahkan isi hati, tulisan, video dan juga lagu memang menjadi media terbaik.
Lewat drama What Comes After Love, penonton diajak untuk belajar bahwa cinta saja tidaklah cukup untuk membangun rumah tangga. Harus ada komunikasi dan kompromi yang jelas di antara kedua pihak serta adanya usaha untuk menyamakan ekspektasi satu sama lain. Selain itu, pekerjaan Jungo yang dilakukan sampai larut malam bahkan subuh, meskipun menjadi tanda cinta untuk Hong di masa depan, ternyata juga berakibat munculnya jarak di antara dirinya dan Hong.Â
Rasa sepi yang melingkupi Hong digambarkan nyata lewat perubahan lighting dari cerah menjadi gloomy dan gelap. Kesepian yang Hong rasakan memberikan pesan bahwa sejatinya, berpasangan tidak akan pernah bisa menyembuhkan rasa sepi.
Di sisi lain, kritik juga muncul dari saya untuk karakter Hong. Sebagai seorang wanita, sejujurnya saya tidak menyangka Hong yang sudah memberikan harapan kepada Minjun untuk menikahinya justru memilih berakhir CLBK dengan Jungo. Meskipun benar bahwa hati tidak bisa berbohong, namun alangkah baiknya jika sebelum membuka hati kepada cinta yang baru, pastikan kita benar-benar telah merelakan cinta yang lama sebelum membuat luka baru di hati orang lain.
Selain daripada pesan-pesannya, drama ini juga menyajikan sinematografi yang begitu indah dan memanjakan mata. Hamparan bunga Sakura, pancaran sinar matahari, keindahan danau dan salju yang turun perlahan saat Hong berlari melewati Jungo begitu saja seakan membuat hati saya ikutan retak. Tak jarang saya meneteskan air mata ketika Jungo ataupun Hong mengucapkan dialog singkat yang penuh makna namun menohok hati.
"Orang yang paling dekat denganku tidak memahamiku. Dia bahkan tidak berusaha memahamiku" - Choi Hong-
"Berjanjilah padaku, bahwa kamu tidak akan membiarkannya kesepian" - Jungo -
"Apakah kau percaya pada cinta yang takkan pernah berubah?" - Choi Hong-
"Pernikahan bukanlah sesuatu yang harus kamu lakukan dengan cinta sejatimu. Kau harus menikahi seseorang yang baik" - Ibu Choi HongÂ
"Kami hanya berbincang tentang masa depan yang cerah. Masalah-masalah yang tak kami hadapi, menumpuk seperti bola salju dan menghantam kami" - Choi Hong -
"Pada akhirnya, satu-satunya hal yang aku bisa lakukan hanyalah menulis. Untuk memahami apa yang dia rasakan. Untuk menghampiri dan mendekatinya sekali lagi" - Jungo -
"Apa yang datang setelah cinta adalah pemahaman tentang cinta itu sendiri. Ironis, hanya setelah cinta itu pergi, kau bisa memahaminya. Aku rasa, itulah kenapa kita seringkali merasakan penyesalan setelah cinta itu berakhir." - Jungo -
What Comes After Love adalah sebuah masterpiece yang indah. Meskipun drama ini singkat dan padat, kisah ini mampu mengangkat permasalahan komunikasi, kesibukan dan kesepian dalam hubungan romansa yang seringkali disepelekan.Â
Sekian ulasan saya kali ini, selamat menonton (cyn).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI