Mohon tunggu...
Irene Cynthia Hadi
Irene Cynthia Hadi Mohon Tunggu... Editor - Editor

Just an ordinary girl from Surakarta, who writes perfect moments at the perfect time...

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menjelajah ke Masa Lampau di Pulau Penang, Malaysia

9 Oktober 2024   13:23 Diperbarui: 9 Oktober 2024   13:27 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penang, Malaysia di pagi hari (Dok.pribadi)

Penang, Malaysia (Dok.pribadi)
Penang, Malaysia (Dok.pribadi)

Sementara di lantai dua, difungsikan sebagai rumah tinggal. Tak seperti di Indonesia yang dikenal dengan rumah dengan halaman yang luas dan penuh tumbuhan, rata-rata bangunan di pulau ini tak memiliki halaman sama sekali. Hanya ada teras dan juga pintu dan jendela serta atap yang didominasi budaya Cina. Bangunan itu pun memanjang ke belakang seperti kafe yang saya masuki saat makan siang di hari pertama menjelajahi Penang. 

Saya mengamati bahwa ada akulturasi budaya Cina dan Barat yang nampak dari arsitektur setiap model rumah di Penang. 

Ketika saya menelusuri website George Town World Heritage Incorporated, saya menemukan fakta bahwa model rumah di Penang awalnya dibangun dan digunakan oleh orang India sebelum akhirnya digunakan oleh imigran Cina. Pada tahun 1900, teknisi Eropa datang ke Penang dan dari situlah, model bangunan di Penang pun mulai dipengaruhi oleh arsitektur Barat. 

Penang, Malaysia (Dok.pribadi)
Penang, Malaysia (Dok.pribadi)

Penang, Malaysia di pagi hari (Dok.pribadi)
Penang, Malaysia di pagi hari (Dok.pribadi)

Selama menjelajahi Penang, saya merasa terhibur dengan indahnya bangunan di pulau ini. Warna dari setiap bangunan pun beraneka ragam; hijau, merah, pink, kuning, putih berderet bersama di sepanjang jalan yang saya lalui. Unik dan menarik, saya tak habis-habisnya berhenti hanya untuk mengambil foto setiap sudut George Town yang berwarna-warni. 

Penang, Malaysia (Dok.pribadi)
Penang, Malaysia (Dok.pribadi)

Nuansa itu sedikit berubah tatkala kami memasuki kawasan Little India. Nampak sederet toko menjual bunga warna-warni serta swalayan khusus barang dan makanan India yang cukup luas seluas 3 blok di seberang jalan. Tak nampak lagi aksen pintu dan jendela ala rumah Cina ataupun tulisan Mandarin di sana. 

Begitu pula saat kami mampir ke Chew Jetty, sebuah kampung nelayan di George Town, Penang. Di sana, kami menemukan deretan rumah dengan aksen Cina yang dibangun di atas laut. Deretan rumah tersebut dibangun dari kayu dan memiliki halaman kecil yang dipagari di bagian depannya. 

Nampak di bagian dalam rumah, masih ada altar persembahan besar yang terletak di ruang tamu. Sederhana namun unik, Chew Jetty seakan membawa warna tersendiri bagi setiap wisatawan yang menghabiskan waktu di Penang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun