Mohon tunggu...
Irene Cynthia Hadi
Irene Cynthia Hadi Mohon Tunggu... Editor - Editor

Just an ordinary girl from Surakarta, who writes perfect moments at the perfect time...

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Home Sweet Loan, Pahit Getir Kehidupan Sandwich Generation, Si Tumpuan Keluarga

7 Oktober 2024   13:45 Diperbarui: 7 Oktober 2024   13:51 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum lagi ia harus membayar mahal demi kelakuan kakak laki-lakinya yang terlilit pinjol, suatu masalah klise di negeri kita ini yang hingga kini masih dibiarkan begitu saja.

Lelahnya Kaluna dalam Home Sweet Loan (sumber: Visinema Pictures) 
Lelahnya Kaluna dalam Home Sweet Loan (sumber: Visinema Pictures) 

Bagi saya, film ini bukan sekadar film biasa.

Permasalahan Kaluna dan keluarganya ini bukan hanya tentang Kaluna, tapi tentang kita semua.

Kita, kaum muda milenial yang berjuang mati-matian digempur rasa lelah, mengumpulkan pundi-pundi demi membeli rumah yang entah kapan bisa terbeli dengan lunas.

Dengan biaya hidup yang makin membengkak, kenaikan gaji dan UMR yang stagnan, bak mustahil untuk membeli sebuah rumah, atau bahkan menikah dan memiliki anak.

Jika rantai ini tak diputus, entah kenapa saya tak tega jika membiarkan anak cucu kita di masa yang akan datang mengalami hal yang sama.

Apakah mereka harus membayar token listrik untuk satu keluarga hingga membayarkan utang keluarga yang seharusnya bukan menjadi tanggung jawabnya?

Semoga film ini bukan hanya sekadar menjadi pengingat namun juga memberikan sentilan tajam kepada pemerintah dan pengusaha tentang upah yang tak sebanding dengan kenaikan harga rumah serta properti.

Sejatinya, rumah adalah kebutuhan pokok manusia yang seharusnya menjadi prioritas.

Namun sayangnya, memiliki rumah kini harus didukung dengan sistem upah dan kebijakan yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun