Crowd control atau pengendalian kerumunan menjadi topik hangat baru-baru ini usai Tragedi Halloween Itaewon yang terjadi pada Sabtu (29/11/2022) malam.Â
Tragedi nahas itu menyebabkan 154 orang meninggal dunia usai 100 ribu orang berdesak-desakan di gang sempit Itaewon, Seoul, Korea Selatan.
Lantas, apa crowd control itu dan bagaimana cara mengatur kerumunan?Â
Melansir dari Collins Dictionary, crowd control adalah manajemen kerumunan yang biasa dilakukan di acara-acara besar dengan jumlah pengunjung yang banyak.Â
Crowd control biasa diterapkan di acara olahraga, demonstrasi dan juga konser.Â
Salah satu penerapan crowd control yang baik adalah di Shibuya, Tokyo, Jepang.Â
Japan News mencatat bahwa seperti layaknya Itaewon, jalanan Shibuya juga dipenuhi oleh masyarakat yang ingin merayakan Halloween.Â
Kawasan Shibuya juga populer di kalangan anak muda serta warga negara asing karena ada banyaknya toko serta restoran yang bisa dikunjungi.
Untuk mengatur kerumunan di sana, para petugas kepolisian berjaga sejak sehari sebelum Halloween tiba.Â
Nampak seorang polisi menggunakan microphone untuk mengatur kerumunan.Â
"Tolong jangan mendorong orang-orang yang ada di hadapan anda," begitu kira-kira isi anjuran dari polisi wanita tersebut.Â
Sementara itu, deretan petugas polisi yang lain berjaga dan berpatroli di depan Stasiun Shibuya dan jalan-jalan di sekitarnya.Â
Mereka akan menghentikan orang-orang yang berhenti dan asyik mengambil foto dengan HP agar tidak berhenti menghambat kerumunan dan terus bergerak.
Diketahui, kepolisian Jepang telah mengantisipasi membludaknya kerumunan setiap malam Halloween.Â
Hal ini dikarenakan, semakin banyak orang yang berkumpul, maka semakin besar risiko terjadinya kecelakaan atau peristiwa lain.
"Kami meminta kerja sama publik untuk menghindari kelebihan kapasitas dalam kerumunan," jelas salah satu anggota polisi.Â
Selain di Shibuya, kita juga bisa belajar dari crowd control Osaka.Â
Sebanyak 200 polisi diterjunkan untuk mengatur lalu lintas dan juga menghimbau serta mengarahkan para pejalan kaki untuk menghindari kerumunan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H