Mohon tunggu...
Irene Cynthia Hadi
Irene Cynthia Hadi Mohon Tunggu... Editor - Editor

Just an ordinary girl from Surakarta, who writes perfect moments at the perfect time...

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review "The Long Ballad", Kisah Pembalasan Dendam Putri Dinasti Tang yang Dibalut Cinta Terlarang

14 Juli 2021   20:10 Diperbarui: 15 Juli 2021   21:24 18102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Li Chang Ge (Sumber: WeTV via https://otakukart.com/)

Satu lagi yang menjadi kekuatan sekaligus kekurangan dalam drama ini adalah adanya adegan manhua yang menggantikan beberapa adegan khusus. Oleh karena drama ini berasal dari manhua berjudul Song of The March karya Xia Da, maka gambar-gambar manhua diselipkan di dalamnya.

Sekali dua kali, adegan animasi ini cukup unik karena jarang diimplementasikan. Namun lama-kelamaan, saya harus skip karena ada beberapa adegan yang penting dimasukkan justru digantikan dengan anime sehingga kurang greget.

Pelajaran Hidup dari The Long Ballad

Seperti kebanyakan drama dan film, The Long Ballad juga memberikan banyak pembelajaran. Pertama adalah tentang bertahan hidup. Dalam salah satu scene saat Putri Chang Ge 'dipaksa' menjadi budak suku Ashile oleh Ashile Sun, sang putri merasa sangat terpukul dan bahkan menolak makan hingga ingin bunuh diri.

Kejadian ini tentunya membuat Ashile Sun ngamuk besar dan menasihati sang putri dengan keras. Ia meminta sang putri berjuang untuk bertahan hidup, meskipun berat dan ia tidak menyukainya, demi membalas dendam dan menyelesaikan tujuannya.

"Mati itu mudah. Namun hidup jauh lebih susah dan penuh perjuangan." - Ashile Sun -

Ashile Sun dan Chang Ge (Sumber: WeTV via https://otakukart.com/)
Ashile Sun dan Chang Ge (Sumber: WeTV via https://otakukart.com/)
Kata-kata Ashile Sun menohok keras hingga Putri Chang Ge kembali pada tujuan hidupnya yang semula dan kembali berjuang. Ya, seperti halnya Chang Ge, kita terkadang ingin menyerah akan beban hidup yang terlampau berat, bak buntu tak ada jalan keluar.

Namun, jika ingin mati dan menyerah, maka itu bak jalan pintas yang tak ada artinya pula. Mati itu mudah, menyerah itu mudah. Padahal, hidup ini tentunya adalah sebuah perjalanan yang penuh perjuangan. Jika kita tidak berjuang, kita takkan mungkin merasakan manis pahitnya kehidupan itu sendiri.

Pembelajaran kedua yang saya dapat dari drama ini ialah tentang pengampunan. Chang Ge yang menyimpan dendam kepada Li Shi Min, pada akhirnya melepaskan dendam itu dan mengampuni sang paman yang disayanginya.

Mengampuni tentunya adalah suatu proses yang tidak mudah bagi semua orang. Namun, dendam yang berkecamuk di dalam hati dan pikiran kita sehari-hari, justru membuat kita tidak tentram dalam menjalani kehidupan.

Oleh karena itulah, seperti Chang Ge, kita diajak untuk mengampuni orang-orang yang telah bersalah kepada kita. Bahkan mungkin, mengajak mereka menapaki jalan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun