Mohon tunggu...
Irene Cynthia Hadi
Irene Cynthia Hadi Mohon Tunggu... Editor - Editor

Just an ordinary girl from Surakarta, who writes perfect moments at the perfect time...

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Last Christmas", Ketika Hidup (Masih) Memberikan Kesempatan Kedua

3 November 2020   17:37 Diperbarui: 3 November 2020   17:47 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Last Christmas (Sumber: The Playlist)

"Last Christmas I gave you my heart, but the very next day, you gave it away..."

Tahun 2020 akan segera berakhir. 

Tak terasa, tahun yang dipenuhi air mata dan keluh kesah ini akan segera berganti. 

Seperti biasa, menjelang akhir tahun, dunia akan disibukkan dengan perayaan Natal dan Tahun Baru. 

Film-film klasik akan mulai diputar di televisi, termasuk mungkin film yang satu ini.

Ya, Last Christmas. Film ini sebenarnya dirilis pada akhir tahun 2019 silam. 

Kisahnya bermula dari seorang wanita muda yang hidup di London bernama Katarina (Emilia Clarke) yang akrab disapa Kate.

Hidup Kate serba berantakan. Ia tunawisma, diusir oleh keluarga teman yang ia tumpangi.

Meskipun Kate tahu bahwa dirinya sakit dan pernah menjalani operasi transplantasi jantung, ia justru minum-minum dan bahkan tidur bersama pria asing. 

Kate pun jarang menjaga penampilannya. Ia kerap datang terlambat saat bekerja, pakai make up seadanya dan bahkan lalai mengunci pintu toko Natal tempatnya bekerja. 

Masalah Kate tak hanya berhenti di situ saja sebab ia juga tak akur dengan keluarganya.

Hidup Kate yang berantakan mulai berubah di saat ia mengenal Tom (Henry Golding). Tom merupakan pria aneh yang kerap mendadak muncul di samping Kate. 

Ia berpakaian rapi dan selalu pergi ke mana-mana dengan menggunakan sepeda. Tak seperti Kate, Tom rajin dan bahkan memiliki hati yang baik. 

Ia seringkali menjadi sukarelawan di rumah singgah tunawisma di London.

Last Christmas (Sumber: Vanityfair.com)
Last Christmas (Sumber: Vanityfair.com)
Kate yang dulu hidupnya amburadul seketika berubah menjadi jauh lebih baik. 

Ia mulai membaktikan diri menjadi sukarelawan seperti Tom dan lebih bertanggungjawab dengan pekerjaannya sebagai penjaga toko.

Sayangnya, Tom kerap kali menghilang. Di saat Kate berusaha mencari Tom, pria tampan itu tak ada di sisinya. 

Usut punya usut, di saat ia mengunjungi apartemen Tom, muncullah seorang pria yang tak lain tak bukan adalah agen properti.

Dari situlah, Kate mengetahui bahwa setahun silam, Tom meninggal dunia karena ditabrak saat tengah bersepeda. 

Last Christmas (Sumber: Vanityfair.com)
Last Christmas (Sumber: Vanityfair.com)
Di saat-saat terakhir hidupnya, Kate masuk ke rumah sakit dan mendapatkan transplantasi jantung dari Tom. Kate begitu syok saat ia menyadari hal tersebut.

Dari situlah, perlahan ia mulai mengubah dirinya menjadi jauh lebih baik lagi. 

Ia kembali ceria dan sehat serta menjalani mimpinya sebagai penyanyi sembari masih tetap menjadi sukarelawan untuk membantu para tunawisma.

Kisah Last Christmas sebenarnya sangatlah mainstream dalam berbagai drama yang pernah kita saksikan. 

Namun nyatanya, kisah seperti ini selalu laku dan mencuri perhatian. Apalagi ketika film ini dirilis dalam momen Natal dan akhir tahun.

Ya, dalam momen seperti inilah, biasanya kita mulai mengintrospeksi diri atas kehidupan yang telah kita jalani selama setahun terakhir.

Sama seperti Kate, terkadang kita begitu menyia-nyiakan hidup hanya untuk diri sendiri dan tak memikirkan orang lain. 

Nyatanya, mungkin kita semua adalah Kate-Kate yang juga kerap melalaikan kesehatan dan tanggungjawab dalam pekerjaan ataupun kewajiban kita hanya demi kepentingan diri.

Melalui Last Christmas, Emilia Clarke dan Henry Golding hendak menunjukkan bahwa sejatinya, semua orang selalu memiliki kesempatan kedua untuk memperbaiki diri.

Entah dalam permasalahan keluarga, tanggungjawab maupun gaya hidup yang tidak sehat, kita masih diberi kesempatan untuk berubah selama kita masih bernapas dan hidup di dunia ini. 

Namun, semuanya kembali lagi pada diri kita masing-masing. 

Bersediakah kita berubah dan mengambil kesempatan kedua itu atau justru menyia-nyiakannya sembari menunggu kesempatan yang lain? (cyn)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun