Pun dengan gambaran ombak lautan yang menerjang Elsa, tak nampak seperti kartun-kartun lainnya. Wujud es dan salju raksasa yang dibuat Elsa juga makin nampak nyata.
Dari segi OST, harus diakui belum ada lagu yang bisa mengalahkan Let It Go yang bikin saya merinding sejak tahun 2013 lalu. Meskipun begitu, harus diakui bahwa lagu-lagu di Frozen II ini masih tak kehilangan sentuhan magisnya.
Sementara dari kedua orang tua Elsa dan Anna, kita bisa belajar tentang kasih sayang ayah dan ibu yang tak lekang oleh waktu hingga mereka rela berkorban demi anak-anaknya. Belum lagi ada sosok Kristoff yang tak gentar dan terus berusaha mendampingi dan melamar Anna meskipun kadang sang kekasih bersikap keras kepala demi kakaknya, Elsa.
Sisi feminisme pun tak lekang ditunjukkan lewat film ini. Harus saya akui, kemampuan Elsa untuk menyelamatkan dirinya sendiri dan melindungi banyak orang tanpa menunggu sosok penolong yakni sang pangeran tampan, tak henti-hentinya membuat saya kagum.
Kesimpulannya, Frozen II masih sukses jadi perhatian masyarakat. Animonya tak lewat begitu saja dan masih memberikan warna baru dalam dunia perfilman animasi Hollywood. (CYN)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H