Mohon tunggu...
Irene Cynthia Hadi
Irene Cynthia Hadi Mohon Tunggu... Editor - Editor

Just an ordinary girl from Surakarta, who writes perfect moments at the perfect time...

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review: Meteor Garden 2018 (Spoiler Alert)

27 Agustus 2018   21:44 Diperbarui: 27 Agustus 2018   22:05 7193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada November 2017 lalu, saya kaget ketika Angie Chai, produser Meteor Garden 2001 mengumumkan bahwa ia akan membuat kembali kisah fenomenal ini ke layar kaca. Saat itu, saya masih ingat betul ketika Angie memperkenalkan semua cast utama yakni para pemeran F4 dan Shan Cai dalam sebuah konferensi pers.

            Seperti para netizen lain, awalnya saya merasa kurang sreg dengan para pemainnya. Jika dibandingkan dengan para pemeran F4 dalam 3 adaptasi resmi terdahulu, mereka sangatlah jauh berbeda. F4 yang sekarang mengambil image pretty boys dan mereka sangatlah muda. Yap, mereka berusia sama seperti saya yakni antara 19 tahun sampai 24 tahun.

            Namun itu tidak menyurutkan minat saya untuk tetap menonton serial fenomenal ini. Kenapa? Karena saya adalah penggemar berat seri Hana Yori Dango. Saya sudah menonton semua versi official dari manga karya Yoko Kamio ini. Dan tentunya, Hana Yori Dango adalah sebuah manga yang sangat terkenal. Sejak diadaptasi ke dalam Meteor Garden 2001, banyak adegan di dalamnya menginspirasi berbagai adegan romantis dalam drama-drama yang kita saksikan sekarang.

Salah satu adegan romantis nih! Sumber: Hanadan Wikia
Salah satu adegan romantis nih! Sumber: Hanadan Wikia
            Yup, setelah menunggu sampai 9 Juli 2018 lalu, saya akhirnya bisa menonton langsung episode pertama Liu Xing Hua Yuan alias Meteor Garden 2018. Hari pertama saya nonton, saya harus rela nggak pake subtitle. Untunglah saya mudeng dikit-dikit karena saya pernah belajar bahasa Mandarin dan tentunya karena saya udah tahu jalan ceritanya. Kesan pertama adalah: Kok beda ya? Yap, nggak ada adegan bullying yang sangat disturbing itu dalam versi kali ini. Dan menurut saya, alur ceritanya terlalu kesusu alias terlalu cepat. Tahu-tahu Shan Cai sudah menendang Dao Ming Si di akhir episode 1.

            Eits tunggu dulu. Baca review saya sampai selesai. Meskipun saya cukup kaget, tapi saya toh tetep nonton. Secara yang main cukup ganteng-ganteng meskipun masih muda, saya tetap melanjutkan sampai detik ini. Seiring dengan berjalannya episode, saya mulai menikmati jalan ceritanya. Pelan tapi pasti (cieelah), semua plot mulai kembali seperti semula. Saya menemukan diri saya bisa menikmati setiap momen penting dalam drama asal Tiongkok ini.

            Mulai deh, sebagai perempuan saya langsung baper sama adegan-adegan romantis khas Hanadan dalam drama ini. Sebut saja saat Dao Ming Si nunggu berjam-jam di bawah hujan terus demam di dalam elevator sampai saat mereka berdua liburan bareng. Duh duh... emang ada cowok kaya gini? (Eh..salah fokus)

            Lalu di tengah-tengah cerita, eh saya kebingungan sendiri dong. Kenapa? Soalnya plot Meteor Garden 2018 ini beda sama plotnya Hana Yori Dango versi Jepang tahun 2005 yang selalu saya jadikan patokan. Saya pun akhirnya browsing komiknya dan membaca dari volume 1 sampai 37 (terniat banget atuh...). Dan..tara!! Kejutan!!! Ternyata plotnya justru pas banget sama yang versi 2018 ini!

Pilih Dao Ming Si apa Hua Ze Lei? Sumber: Hanadan Wikia
Pilih Dao Ming Si apa Hua Ze Lei? Sumber: Hanadan Wikia
            Saya terus nonton setiap minggunya meskipun kudu menunggu lamanya subtitle di Kiss Asian dan On Drama Nice. Seiring dengan berjalannya waktu, saya benar-benar menikmati setiap nostalgia yang saya rasakan dulu di Boys Before Flowers versi Korea Selatan, MG 2001 dan Hanadan 2005 versi Jepang. Apalagi MG 2018 ini dibalut dengan sinematografi yang apik dan memuaskan.

            Selama nonton, saya mengalami berbagai perasaan yang campur aduk. Pertama, saya suka banget sama aktingnya Dylan Wang alias Wang He Di sebagai Dao Ming Si. Menurut saya, dia pas banget meranin DMS yang arogan dan childish. Kelihatan banget perubahan karakter DMS yang awalnya arogan banget semakin ke sini dia berubah beneran karena Shan Cai. Tapi sayang banget, akting Dylan nggak diimbangi sama Shen Yue, pemeran Dong Shan Cai. Menurut saya, Shen Yue agak datar di awal-awal MG 2018. Tapi semakin ke sini, dia berubah dan bahkan bisa bikin penonton nangis deres. Keren dah!

Sumber: hanadan.wiki
Sumber: hanadan.wiki
            Saya juga kurang nyaman sama dubbingnya dan karakter F4 yang sekarang. Jadi ceritanya, F4 bukan hanya kaya tapi juga pintar dan menantang anak-anak kampus lain untuk adu main bridge, permainan kartu. Jika mereka menang, mereka boleh menghukum anak-anak itu.

            Nah, awalnya saya kurang setuju. Tapi ternyata semua itu ada alasannya loh. Dubbing digunakan di versi MG 2018 ini karena ada pemerannya berasal dari berbagai daerah di Tiongkok dan mereka berbicara dalam dialek yang berbeda. Dubbing digunakan supaya semua penonton berbahasa Mandarin di seluruh dunia bisa ikut menikmati MG 2018. Ingat, beda dialek bisa beda arti loh kalau dalam bahasa Mandarin. Kedua, soal permainan kartu, ternyata memang ini digunakan supaya para siswa tetap bisa melawan F4 dengan cara mereka sendiri. Jadi F4 memang dibuat nggak superior dan hanya menunjukkan kekuasaan dan kekayaan belaka. Mereka punya talenta! Tujuan dari plot yang satu ini sebenarnya juga untuk menghindari sensor di Tiongkok. Yap, di Tiongkok, ada sensor keras untuk bullying dan adegan yang menunjukkan kekuasaan serta perbedaan mencolok antara kaya dan miskin.

            Saya kemudian menemukan diri saya begitu menikmati setiap episode yang ditayangkan tiap minggunya. Saya mulai merasa baper, sedih, campur aduk deh pokoknya. Semua adegan benar-benar dieksekusi sesuai dengan komiknya. Kita bisa merasakan perubahan dan kebingungan Dao Ming Si dan Shan Cai maupun amarah dan kesedihan mereka karena harus putus berulangkali dalam kisah ini.

Adegan putus yang fenomenal. Sumber: Hanadan Wikia
Adegan putus yang fenomenal. Sumber: Hanadan Wikia
            Saya akui saya menangis saat menonton beberapa adegan putus dalam drama ini. Padahal sebelumnya, saya nggak pernah nangis loh. Saya juga mengalami perasaan campur aduk yang disebut fans MG 2018 sebagai roller coaster emotion, yakni merasa baper dan bahagia sebelum kemudian episode sedih datang dan bikin banjir air mata.

            Namun seperti kebanyakan penonton, meskipun saya sudah tahu ceritanya, saya tidak bisa berhenti nonton. Saya sedih banget karena MG 2018 bakalan tamat minggu depan yakni di minggu terakhir Agustus 2018. Tapi saya juga senang karena akhirnya ending yang tidak kita dapat di versi sebelumnya akan kita saksikan di sini (spoiler nggak ya? Hehehehehe...).

            Satu pesan saya saat kalian mau nonton, tolong jangan bandingkan drama ini dengan versi-versi sebelumnya. MG 2018 diremake untuk generasi yang lebih muda dan memang dibuat lebih ramah, tanpa bullying dan full teknologi yang akrab dalam generasi Y dan Z. Setiap versi memiliki kelebihan dan kelemahannya sendiri. Dan kalau mau membandingkan pun, rasa-rasanya kurang cocok karena 3 adaptasi sebelumnya sudah lebih dari 10 tahun yang lalu tayang di hadapan kita. So, selamat menikmati MG 2018 dan jangan lupa share artikel ini ya!

Daftar Kelebihan dan Kekurangan Meteor Garden 2018:

Kelebihan:

  1. Tidak ada adegan bullying yang berlebihan dikarenakan adanya sensor dari Tiongkok. Kalau saya sih setuju aja kalau ini dihilangkan, soalnya disturbing banget kalau lihat versi-versi dulu.
  2. Sinematografi, angle dan warna yang apik dan halus. Teknologi yang digunakan sip banget!
  3. F4 nya tinggi-tinggi dan pretty boys karena menyesuaikan dengan karakter manga di mana semua karakter memiliki tinggi kurang lebih 185 cm. F4 adalah pemuda yang nggak hanya kaya tapi juga pintar dan berprestasi loh. Mereka bahkan bisa main saham dan mau ambil S2. Duh idaman!
  4. Soundtrack yang luar biasa! Lagu-lagu F4 generasi ini sungguh sayang untuk dilewatkan karena setiap pemeran F4 nyanyi sendiri-sendiri sesuai dengan karakter mereka. Lagu sedihnya juga dapet banget!
  5. Setting yang sesuai dengan manga Hana Yori Dango. Mulai dari lift, vila di Kanada sampai liburan di pinggir pantai, London dan juga rumahnya San Chai, persis plek sama di manga.
  6. F4 nya suka main game online, media sosial dan pake QR code! Menurut saya ini keren banget soalnya generasi milenial dan gen Z dekat banget sama aktivitas kayak begini. Ini bisa menarik perhatian milenial dan gen Z untuk nonton MG 2018!
  7. Akting Dylan Wang paripurna! Selain ganteng, dia bisa tampil paripurna sebagai Dao Ming Si meskipun ini baru drama pertamanya.
  8. Chemistry yang apik antar para pemain. Mulai dari DMS dan SC, SC dan Hua Ze Lei sampai Xi Men dan Mei Zuo yang kali ini benar-benar dilibatkan dan nggak berakhir seperti pemeran pendukung belaka.
  9. Chemistry yang apik antar para pemain. Mulai dari DMS dan SC, SC dan Hua Ze Lei sampai Xi Men dan Mei Zuo yang kali ini benar-benar dilibatkan dan nggak berakhir seperti pemeran pendukung belaka.

Kekurangan:

  1. Suara para pemain didubbing karena di Tiongkok ada banyak aksen dan dialek. Beda aksen atau dialek bisa mengubah makna suatu kata. Dubbing digunakan agar semua penonton yang bisa bahasa Mandarin di seluruh dunia bisa menikmati Meteor Garden 2018.
  2. Masih ada disturbing scene di mana Dao Ming Si berusaha mencium paksa San Chai di atap kampus. Duh..emang ada sih di manga, tapi tetep disturbing kalau menurut saya.
  3. Akting Shen Yue di awal drama flat banget. Saya sampai nggak bisa dapet feelnya. Tapi semakin ke akhir episode, dia semakin hebat memainkan emosi penonton.
  4. Full of advertisements alias iklan! Mulai dari merek shampoo sampai perhiasan. Tapi mereka bisa memasukkan iklan-iklan ini di saat yang tepat sih.
  5. Sensor di Tiongkok bikin MG 2018 tidak bisa leluasa mengikuti komiknya. Tapi ada bagusnya sih karena MG 2018 jadi lebih manusiawi dan realistis daripada versi-versi terdahulu namun dengan core atau inti cerita yang tetap sama.
  6. Tambahan plot cerita cinta Mei Zuo dan Zhou Cai Na yang sangat menyebalkan dan menyita waktu pada episode 27 sampai 30. Mulai lagi deh, salah satu kebiasaan Cdrama yakni memasukkan cerita cinta yang nggak ada di komik.
  7. Background music yang kadang kurang pas dengan adegan yang sedang tayang. Begitu pula dengan outfit yang kadang kurang pas.
  8. Ada beberapa adegan yang kurang dapet feelnya dan kelihatan awkard. Salah satunya adalah kissing scene Dao Ming Si dan Shan Cai.

METEOR GARDEN 2018

Sumber: 4udrama
Sumber: 4udrama

Alias: Liu Xing Hua Yuan, Hana Yori Dango, Boys Over Flowers

Based on: Hana Yori Dango by Yoko Kamio (1992 - 2003)

Official adaptations:

  • Hana Yori Dango -- Japan (1995)
  • Meteor Garden -- Taiwan (2001 -- 2002)
  • Hana Yori Dango -- Japan (2005 -- 2008)
  • Boys Before Flowers -- South Korea (2009)

Main Cast:

  • Dylan Wang (Wang He Di) as Dao Ming Si
  • Shen Yue as Dong Shan Cai
  • Darren Chen (Chen Guan Hong) as Hua Ze Lei
  • Caesar Wu (Wu Xi Ze) as Xi Men
  • Connor Leong (Liang Jing Kang) as Mei Zuo
  • Dee Hsu (Xiao S) as Dao Ming Zhuang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun