Dia ada di sekuntum bunga..
Dia ada di seuntai senyum..
Dia ada di sesuap nasi..
Dia ada di setarikan nafas..
Kenapa kita tidak mengenalinya?
Karena duka menutupinya..
Hai duka, kenapa engkau selalu disana?
Membuatku merana..
Dukapun tersenyum dingin..
Aku disini..
Karena engkau sendiri yang ingin..
Bahagiapun berkata..
Hi manusia..
Bila engkau menjumpai duka..
Tersenyumlah..
Karena aku selalu ada di baliknya..
Menunggu engkau menyapa..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!