Dia ada di sekuntum bunga..
Dia ada di seuntai senyum..
Dia ada di sesuap nasi..
Dia ada di setarikan nafas..
Kenapa kita tidak mengenalinya?
Karena duka menutupinya..
Hai duka, kenapa engkau selalu disana?
Membuatku merana..
Dukapun tersenyum dingin..
Aku disini..
Karena engkau sendiri yang ingin..
Bahagiapun berkata..
Hi manusia..
Bila engkau menjumpai duka..
Tersenyumlah..
Karena aku selalu ada di baliknya..
Menunggu engkau menyapa..
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!