Mohon tunggu...
Nita Rien
Nita Rien Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan

Menulis adalah cara saya melatih diri untuk bertanggungjawab dengan apa yg sudah dikaruniakan pada saya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rindu pada Pepohonan

9 September 2019   21:13 Diperbarui: 9 September 2019   21:23 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lubana Sengkol, Tangerang (dokumentasi pribadi)

Di masa saya kecil, masih ada banyak pepohonan di mana-mana. Setidaknya setiap rumah punya halaman yg cukup untuk ditanami aneka tanaman. Selain itu di depan rumah juga biasanya ada pohon peneduh. Jadi kalau berjalan pulang sekolah sungguh nyaman, tidak langsung terkena sinar matahari, masih bisa merasakan segarnya udara. 

Bahkan saya sering main ke rumah seorang teman yg punya pekarangan yg cukup luas sehingga kami sering duduk-duduk di bawah pohon. Kadang sambil ngerujak. Wah nyaman sekali. 

Merasakan hembusan angin semilir yg kadang bikin ngantuk he..he.. Ibu saya sendiri suka menanam bumbu dapur di pekarangan. Kalau diperlukan untuk masak, tinggal ambil. Ada juga cabai dan pepaya yg kami tanam. Pernah juga pare yg tumbuh dengan sendirinya di pekarangan. Saat panen tinggal ditumis pedas dengan udang, enaknya.

Namun saat menikah, rumah yg kami beli tidak ada pekarangannya dan semua sudah disemen sehingga tidak ada tanah yg tersisa yg bisa ditanami. Rumah kami memang bukan yg terkena panas matahari di siang hari, jadi masih cukup nyaman ditinggali. 

Bersyukurnya walaupun tidak ada tanah tersisa yg bisa ditanami, di depan rumah saya ada taman perumahan di mana sudah ada pepohonan. Pagi hari masih bisa mendengar kicauan burung, kadang masih ada beberapa ekor kupu-kupu yg beterbangan. 

Sementara di beberapa perumahan baru, terlihat sangat gersang. Hanya ada bangunan rumah dan ruko saja. 

Di akhir pekan kadang saya dan suami suka pergi ke tempat yg ada pepohonannya. Sekalipun panas terik tapi dengan duduk di bawah pohon itu sungguh adem, nafaspun rasanya lega sekali. Ya, semoga semakin banyak tempat yg ada pepohonannya sehingga kita masih bisa menikmati kesegarannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun