Mohon tunggu...
Irene MargarethSaragih
Irene MargarethSaragih Mohon Tunggu... Freelancer - Psikolog I/O

Hobi mencoba makanan baru yang menarik, memahami perasaan dan perilaku individu atau kelompok. Selain itu saya suka menulis pengalaman yang berkaitan dengan behavioral cognitive.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Langkah yang Hilang

20 November 2024   13:41 Diperbarui: 20 November 2024   13:47 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ada beberapa faktor yang dapat membuat seseorang kehilangan makna hidup, melalui pengalaman yang berbeda. Namun, secara umum, beberapa faktor utama yang dapat berkontribusi pada perasaan kehilangan makna hidup antara lain:

  • Kehilangan atau Perubahan Besar dalam Hidup: Peristiwa seperti kehilangan orang yang disayangi, perceraian, atau perubahan besar lainnya dapat membuat seseorang merasa kehilangan arah dan makna hidup. Kehilangan ini seringkali menciptakan rasa kesepian, kebingungan, dan kesulitan untuk menemukan tujuan yang baru.
  • Krisis Eksistensial: Ada individu yang mengalami periode krisis eksistensial, di mana mereka meragukan tujuan hidup mereka,     makna dari keberadaan mereka, dan merasa terasing dari dunia. Ini bisa muncul akibat pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang hidup dan mati, atau ketidakpastian tentang arah hidup yang ingin ditempuh.
  • Keterasingan Sosial: Isolasi sosial atau perasaan terasing dari orang lain dapat menyebabkan seseorang merasa bahwa hidup tidak memiliki arti. Ketika seseorang merasa tidak ada hubungan yang bermakna atau tidak mampu mengatasi tantangan emosional, mereka bisa merasa kehilangan makna hidup.
  • Kegagalan atau Kekecewaan dalam Pencapaian Tujuan: Ketika seseorang merasa bahwa usaha atau tujuan yang mereka kejar tidak membuahkan hasil atau mengalami kegagalan besar, ini bisa menyebabkan perasaan bahwa hidup mereka tidak memiliki tujuan. Kekecewaan ini seringkali mengarah pada rasa tidak berharga atau keputusasaan, depresi hingga gangguan kesehatan mental.
  • Kehilangan Kepercayaan atau Spiritualitas: Banyak orang menemukan makna hidup dalam agama atau spiritualitas. Kehilangan keyakinan atau rasa jarak dengan Tuhan atau agama dapat mempengaruhi pandangan hidup seseorang dan menyebabkan kebingungan tentang makna hidup mereka.
  • Kehidupan yang Terlalu Terfokus pada Materialisme: Kehidupan yang terlalu terfokus pada pencapaian materi dan kesuksesan luar bisa membuat seseorang merasa hampa atau tidak puas setelah mencapai tujuan-tujuan tersebut. Ketika pencapaian eksternal tidak lagi memberi kepuasan batin, individu bisa merasa hidupnya kehilangan makna yang lebih dalam.
  • Kurangnya Koneksi dengan Diri Sendiri: Ketika seseorang tidak merasa terhubung dengan diri mereka sendiri, misalnya karena tidak bisa mengenali kebutuhan emosional atau spiritual mereka, mereka mungkin merasa bingung dan kehilangan makna hidup. Pemahaman yang kurang tentang diri sendiri dapat mengarah pada perasaan kosong.

Penting untuk diingat bahwa perasaan kehilangan makna hidup adalah sesuatu yang bisa terjadi pada siapa saja, hal tersebut sewajarnya bukan hal yang permanen. Ada beberapa cara individu menemukan kembali makna hidupnya, ada yang melakukan eksplorasi tujuan baru, mencari dukungan dari orang lain, melalui proses penyembuhan dan refleksi diri, atau cara lain yang sesuai dengan sifat, situasi dan kondisi individu tersebut. Jika seseorang merasa sangat tertekan atau kesulitan menemukan makna hidup, anda dapat berkonsultasi dengan seorang profesional dalam bidangnya seperti psikolog, konselor, atau ahli agama sesuaikan dengan situasi dan kondisi anda.

Salam Sehat Sejahtera dan Bahagia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun