Mohon tunggu...
Iren Aprilia
Iren Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka berenang, jalan ke wisata alam, suka masak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurangnya Fasilitas Sekolah di Era Globalisasi Saat Ini

29 September 2024   22:00 Diperbarui: 29 September 2024   22:33 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstrak

Kurangnya fasilitas sekolah di era globalisasi merupakan tantangan serius bagi sistem pendidikan, terutama di negara berkembang. Di tengah tuntutan global akan sumber daya manusia yang berkualitas, keterbatasan infrastruktur pendidikan, seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, dan akses teknologi, memperburuk kesenjangan kualitas pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Artikel ini membahas berbagai faktor yang menyebabkan kurangnya fasilitas sekolah, seperti minimnya anggaran, ketimpangan distribusi sumber daya, dan rendahnya perhatian terhadap daerah terpencil. 

Selain itu, disajikan upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah, termasuk peningkatan alokasi dana pendidikan, digitalisasi, kemitraan dengan sektor swasta, serta program distribusi tenaga pendidik. Dengan strategi yang tepat, diharapkan dapat tercapai pemerataan akses pendidikan berkualitas yang lebih inklusif di era globalisasi.


Pendahuluan 

Era globalisasi membawa berbagai perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor pendidikan. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, kebutuhan akan peralatan sekolah yang mendukung pembelajaran modern semakin meningkat. Sayangnya, di banyak wilayah, terutama di negara berkembang, masih terjadi masalah serius terkait kurangnya peralatan sekolah yang memadai.

 Hal ini berdampak langsung pada kualitas pendidikan yang diterima oleh para siswa. Perbedaan Kesenjangan Akses Pendidikan Di era globalisasi, kesenjangan akses pendidikan semakin terlihat jelas. Di satu sisi, negara-negara maju telah mengadopsi sistem pendidikan yang didukung teknologi canggih. 

Perangkat seperti laptop, proyektor, hingga akses internet telah menjadi standar di banyak sekolah. Namun, di sisi lain, masih banyak sekolah di negara berkembang yang kekurangan fasilitas dasar seperti buku pelajaran, meja, kursi, apalagi peralatan teknologi. 

Kurangnya peralatan ini membuat siswa kesulitan untuk mendapatkan pendidikan yang optimal. Banyak sekolah yang masih mengandalkan metode pengajaran tradisional yang kurang relevan dengan kebutuhan zaman. Akibatnya, siswa di daerah tersebut cenderung tertinggal dari segi pengetahuan dan keterampilan dibandingkan siswa di negara yang lebih maju.

Tantangan Pemerintah dalam kurangnya peralatan sekolah ini tentu menjadi tantangan besar bagi pemerintah. Di satu sisi, pemerintah dituntut untuk menyediakan anggaran yang memadai bagi sektor pendidikan. Namun, keterbatasan anggaran sering kali menjadi alasan mengapa banyak sekolah tidak dilengkapi dengan fasilitas yang layak. Selain itu, partisipasi masyarakat juga diperlukan. Banyak organisasi non-pemerintah, lembaga sosial, dan individu yang mulai peduli dengan kondisi ini. Mereka memberikan sumbangan berupa buku, alat tulis, atau perangkat teknologi untuk mendukung pendidikan di daerah-daerah yang kurang berkembang.

                             Dampak dari kurangnya fasilitas di sekolah 

1. Penurunan Kualitas Pembelajaran

 Anak yang tidak memiliki peralatan sekolah yang memadai, seperti buku, alat tulis, atau teknologi (komputer, internet), akan kesulitan mengikuti pembelajaran dengan baik.

2. Hambatan dalam Pengembangan Keterampilan Kreatif:

Kurangnya peralatan seperti alat seni, laboratorium, atau media belajar interaktif dapat menghambat anak-anak dalam mengembangkan keterampilan kreatif dan analitis mereka. Padahal, di era globalisasi, kemampuan berpikir kritis dan kreatif sangat diperlukan.

3. Motivasi Belajar Menurun:

Kurangnya peralatan sekolah dapat menurunkan motivasi belajar anak. Mereka mungkin merasa tertinggal dari teman-teman mereka yang lebih lengkap peralatannya, sehingga timbul rasa minder dan tidak percaya diri. 

4. Keterbatasan Mengikuti Perkembangan Teknologi:

Di era globalisasi, penggunaan teknologi dalam pendidikan semakin penting. Tanpa peralatan seperti laptop, tablet, atau akses internet, anak-anak akan kesulitan mengikuti perkembangan ini, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan mereka dalam bersaing di pasar kerja global di masa depan.

                             Upaya yang bisa dilakukan pemerintah

  • 1. pemerintah memastikan bahwa semua anak memiliki akses yang setara terhadap peralatan sekolah yang memadai agar mereka dapat berpartisipasi penuh dalam pembelajaran dan mempersiapkan diri untuk tantangan di masa depan.
  • 2. meningkatkan anggaran pendidikan terutama untuk sekolah yang fasilitasnya belum memadai atau bahkan sangat tidak layak untuk dipakai.
  • 3. pengelolah anggaran yang efektif yaitu dengan mengalokasi dana pendidikan secara lebih transparan  dan efektif.

                                                                 Kesimpulan 

Kurangnya peralatan sekolah di era globalisasi merupakan masalah serius yang dapat berdampak panjang pada kualitas pendidikan dan kemampuan siswa untuk bersaing di tingkat global. Diperlukan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mengatasi masalah ini, sehingga semua siswa, tanpa terkecuali, dapat merasakan manfaat dari pendidikan yang berkualitas dan relevan di era global ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun