Abstrak
Kurangnya fasilitas sekolah di era globalisasi merupakan tantangan serius bagi sistem pendidikan, terutama di negara berkembang. Di tengah tuntutan global akan sumber daya manusia yang berkualitas, keterbatasan infrastruktur pendidikan, seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, dan akses teknologi, memperburuk kesenjangan kualitas pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Artikel ini membahas berbagai faktor yang menyebabkan kurangnya fasilitas sekolah, seperti minimnya anggaran, ketimpangan distribusi sumber daya, dan rendahnya perhatian terhadap daerah terpencil.Â
Selain itu, disajikan upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah, termasuk peningkatan alokasi dana pendidikan, digitalisasi, kemitraan dengan sektor swasta, serta program distribusi tenaga pendidik. Dengan strategi yang tepat, diharapkan dapat tercapai pemerataan akses pendidikan berkualitas yang lebih inklusif di era globalisasi.
PendahuluanÂ
Era globalisasi membawa berbagai perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor pendidikan. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, kebutuhan akan peralatan sekolah yang mendukung pembelajaran modern semakin meningkat. Sayangnya, di banyak wilayah, terutama di negara berkembang, masih terjadi masalah serius terkait kurangnya peralatan sekolah yang memadai.
 Hal ini berdampak langsung pada kualitas pendidikan yang diterima oleh para siswa. Perbedaan Kesenjangan Akses Pendidikan Di era globalisasi, kesenjangan akses pendidikan semakin terlihat jelas. Di satu sisi, negara-negara maju telah mengadopsi sistem pendidikan yang didukung teknologi canggih.Â
Perangkat seperti laptop, proyektor, hingga akses internet telah menjadi standar di banyak sekolah. Namun, di sisi lain, masih banyak sekolah di negara berkembang yang kekurangan fasilitas dasar seperti buku pelajaran, meja, kursi, apalagi peralatan teknologi.Â
Kurangnya peralatan ini membuat siswa kesulitan untuk mendapatkan pendidikan yang optimal. Banyak sekolah yang masih mengandalkan metode pengajaran tradisional yang kurang relevan dengan kebutuhan zaman. Akibatnya, siswa di daerah tersebut cenderung tertinggal dari segi pengetahuan dan keterampilan dibandingkan siswa di negara yang lebih maju.
Tantangan Pemerintah dalam kurangnya peralatan sekolah ini tentu menjadi tantangan besar bagi pemerintah. Di satu sisi, pemerintah dituntut untuk menyediakan anggaran yang memadai bagi sektor pendidikan. Namun, keterbatasan anggaran sering kali menjadi alasan mengapa banyak sekolah tidak dilengkapi dengan fasilitas yang layak. Selain itu, partisipasi masyarakat juga diperlukan. Banyak organisasi non-pemerintah, lembaga sosial, dan individu yang mulai peduli dengan kondisi ini. Mereka memberikan sumbangan berupa buku, alat tulis, atau perangkat teknologi untuk mendukung pendidikan di daerah-daerah yang kurang berkembang.
               Dampak dari kurangnya fasilitas di sekolahÂ
1. Penurunan Kualitas Pembelajaran