Komunikasi merupakan salah satu satu atribut paling penting dalam bisnis. Cara kita menyampaikan ide kita sama pentingnya dengan ide itu sendiri. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana cara berkomunikasi yang tepat agar poin yang disampaikan sesuai dengan sasaran, namun di satu sisi juga memperhatikan lawan bicara kita.
Di dalam dunia bisnis, perusahaan selalu berusaha untuk mencari karyawan yang tepat sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawab pekerjaan itu sendiri. Komunikasi terlibat penting di dalam proses wawancara.Â
Hingga hari ini, wawancara merupakan metode yang paling lazim digunakan oleh perusahaan untuk menentukan kandidat mana yang paling sesuai untuk melakukan pekerjaan yang tersedia. Di dalam proses wawancara, terdapat atribut khusus yang perusahaan cari dari masing-masing kandidat. Pada umumnya, perusahaan selalu mempertimbangkan suitability dan compatibility.
Suitability adalah atribut teknis yang dimiliki oleh kandidat yang bersangkutan. Misalnya, IPK yang memadai, pengalaman kerja kandidat, dan kepribadian yang berhubungan dengan pekerjaan yang terkait.Â
Misalnya, Budi melamar pekerjaan untuk menjadi web designer, artinya Budi harus memiliki kreativitas yang tinggi, karena kreativitas merupakan karakter penting yang berhubungan dengan pekerjaan yang dilamar Budi.
Hal ini dilakukan, guna memprediksi apakah kandidat tersebut akan "sesuai" dengan lingkungan kerja perusahaan. Kandidat yang sangat fleksibel, tentu tidak akan betah bekerja di lingkungan yang hierarkis. Jadi secara teknis,Â
Anda mungkin saja memenuhi atribut suitability dalam suatu pekerjaan, tetapi belum tentu dari segi compatibility. Jadi, perusahaan juga membandingkan filosofi dan gaya berkomunikasi Anda dengan nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan itu sendiri.
Jadi, jangan berkecil hati jika lamaran Anda ditolak oleh perusahaan. Penolakan dari perusahaan tidak selalu karena Anda tidak kompeten atau tidak layak. Bisa jadi penyebabnya karena Anda dan perusahaan idaman Anda memiliki core value yang berbeda. Berikut ini merupakan tips agar Anda dapat berkomunikasi dengan baik pada saat wawancara:
- Bertanya
Selain perusahaan yang ingin mengetahui tentang diri kita, kita juga perlu bertanya ke pewawancara mengenai apa yang ingin kita ketahui tentang perusahaan dan pekerjaan Anda. Hal ini membantu Anda untuk mengetahui apakah pekerjaan tersebut cocok atau tidak, serta membuat wawancara menjadi lebih interaktif.
- Bernegosiasi
Ketika pewawancara memberi tahu Anda mengenai fasilitas, dan apa yang Anda dapatkan dari perusahaan, ada baiknya Anda bernegosiasi terlebih dahulu agar mendapatkan penawaran yang lebih menarik. Tentunya dengan cara yang sopan.
- Dengarkan secara fokus
Selama proses wawancara berlangsung Anda harus mengerti apa yang dikatakan oleh pewawancara dan Anda juga harus sadar mengenai apa yang Anda ucapkan. Jika Anda kehilangan fokus pada saat wawancara berlangsung, Anda mungkin akan kehilangan kesempatan untuk bergabung dalam perusahaan tersebut.
Saat wawancara tidak hanya sekedar menjawab pertanyaan dari pewawancara, tetapi ada beberapa penilaian lain yang juga harus diperhatikan. Agar wawancara Anda menjadi sukses ada beberapa hal yang harus diperhatikan selama wawancara seperti:
- Penampilan
Penampilan adalah salah satu hal penting yang harus Anda perhatikan saat wawancara. Saat wawancara, pilihlah pakaian yang rapi dan sopan tetapi tidak berlebihan. Pilihlah pakaian-pakaian yang biasanya memang digunakan ke kantor. Selain itu juga perhatikan wajah dan juga rambut Anda, jangan sampai wajah dan rambut Anda terlihat lesu dan berantakan. Pada sebelum masuk ke ruangan wawancara cobalah untuk memperhatikan kembali penampilan Anda agar terlihat mempesona.
- Bahasa tubuh
Bahasa tubuh merupakan komunikasi non-verbal yang bisa menarik perhatian pewawancara. Pada awal dan akhir wawancara cobalah untuk menjabat tangan pewawancara dengan percaya diri dan  saat wawancara cobalah untuk menggunakan bahasa tubuh Anda seperti menatap mata pewawancara untuk menunjukan bahwa Anda yakin dengan jawaban Anda.Â
Pada wawancara cobalah untuk tidak menggunakan gerakan-gerakan yang sama berulang-ulang kali dan jangan tunjukan ekspresi gelisah atau gugup yang Anda miliki pada saat itu.
- Wawasan Anda tentang perusahaan
Wawasan tentang wawancara tidak hanya terlihat saat Anda menjawab pertanyaan pewawancara tetapi juga saat Anda diberikan kesempatan untuk bertanya. Saat Anda akan bertanya kepada pewawancara cobalah bertanya seputar kegiatan lingkungan kerja di perusahaan tersebut untuk menunjukan antusias dan semangat Anda untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H