Mohon tunggu...
Irena Christnawaty
Irena Christnawaty Mohon Tunggu... -

irena christnawaty mahasiswa psikologi universitas jayabaya \r\nsedang belajar ilmu pernyataan dan analisis eksistensial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menganalisa Bahasa Tubuh Megawati Ketika Ditanya "Mengapa Tidak Mengadili Pak Harto Sesuai Tuntutan Pada Saat Itu, Ketika Anda Menjadi Presiden"

29 Maret 2014   01:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:20 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada kali ini saya akan mencoba menganalisa bahasa tubuh ibu Megawati (ketua umum partai PDIP) pada saat di wawancarai di acara Kick Andy

saya tertarik menganalisa video ini pada saat megawati di tanya tentang " mengapa tidak mengadili pak Harto sesuai tuntutan pada saat itu,ketika anda menjadi presiden ? " didalam awal video ini saya melihat mata yang di kecilkan “menurut Herman Strehle dalam buku; meinen, gesten und gebarden yaitu primer : ini terjadi kalau ada tindakan untuk melindungi mata terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan.

dan saya melihat beberapa kali mata ibu megawati memandang hanya disudut mata “menurut Herman Strehle dalam buku; meinen, gesten und gebarden" pandangan menyerang atau miring ini dapat terjadi apabila kita melihat dari sudut mata,baik kesamping,keatas ataupun kebawah,dengan pandangan yang menyerang,maka banyangan yang terbentuk pada selaput jala adalah tidak jelas dibandingkan dengan pandangan lurus.karena itu pandangan menyerang digunakan untuk maksud-maksud khusus atau tertentu.

saya juga melihat kerutan dahi di wajah ibu megawati di menit 0:38 dahi ketua umum partai PDIP ini pun berkerut secara vertikal “menurut Herman Strehle dalam buku; meinen, gesten und gebarden yaitu kerut kerut tegak lurus pada dahi,di atas pangkal hidung memberikan kesan adanya pemusatan energi kekuatan atau kesan adanya kemauan.

ada juga bentuk bibir ibu megawati yang sisi kanan kirinya agak menurun seperti orang mengecap pahit, “menurut Herman Strehle dalam buku; meinen, gesten und gebarden reaksi pahit secara primer terjadi jika ada benda pahit dalam mulut yang dirasa sebagai hal yyang tal menyenangkan.

dan yang terakhir saya juga melihat ibu megawati sempat menarik hidung beberapa kali “menurut Herman Strehle dalam buku; meinen, gesten und gebarden,ini terjadi kalau cuping hidung dilihat keatas sehingga menimbulkan kesan unlust ( hal yang tidak meyenangkan). untuk menjelaskan kesan ini maka menarik keatas hidung itu harus dihubungkan dengan secara keseluruhan tingkah lakunya,terutama dihubungkan denga reaksi pahit. pada waktu memberikan reaksi pahit maka maka bibir bagian atas naik.

kurang lebihnya saya mohon maaf kepada pembaca jika ada kata-kata yang kurang berkenan, terima kasih dan selamat membaca .

http://www.youtube.com/watch?v=OjDnGG44rGU

Sumber :Buku Meinen, Gesten Und Gebarden (Herman Strehle), Ahli bahasa : Dra.Hanna Widjaja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun