Mohon tunggu...
Irdina Maziyatun Nafisah
Irdina Maziyatun Nafisah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sebelas Maret

Pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sintaksis: Kajian Esensial dalam Pengembangan Keahlian Berbahasa

29 Desember 2023   22:50 Diperbarui: 29 Desember 2023   23:20 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Irdina Maziyatun Nafisah dan Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.

Mahasiswa dan Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

Belajar linguistik dalam berbahasa seperti mengungkap rahasia tata bahasa, memahami setiap poin koma dan titik sebagai kunci memahami cerita bahasa yang indah. Serupa pula dengan memecahkan teka-teki bahasa, di mana setiap aturan dan struktur menjadi potongan penting untuk menyusun gambaran utuh dalam berkomunikasi. 

Pengkajian struktur dalam subdisiplin linguistik dapat dijumpai pada satuan kata dan kalimat. Struktur kata dikaji dalam sebuah subdisiplin ilmu linguistik yang disebut morfologi. 

Sedangkan struktur kalimat menjadi objek kajian dari sintaksis. Jika dalam morfologi kita akan berbicara tentang morfem, kata, dan pembentukan kata, maka dalam tataran yang lebih luas, sintaksis memperlakukan kata sebagai satuan terkecil, dan mempelajari bagaimana hubungan antara kata dan satuan lainnya yang lebih besar dapat membentuk sebuah kalimat. 

Kalimat sendiri terbagi atas satuan-satuan gramatikal, yakni kata, frasa, dan klausa. Satuan-satuan tersebutlah yang menjadi batas cakupan kajian sintaksis. Hubungan antarsatuan yang menjadi bahan penjelasan sintaksis, akan digali  baik berdasarkan hubungan fungsional maupun hubungan makna. Lebih lanjut, pemahaman akan makna dalam bahasa akan dikaji pada lingkup semantik.

Setiap subdisiplin ilmu dalam linguistik, seberapa pun teorinya, tentu mempunyai manfaat praksis bagi kehidupan manusia, utamanya dalam berbahasa, baik lisan maupun tulisan. Kehidupan manusia sendiri tidak akan pernah terlepas dari kebutuhan komunikasi. Dalam hal inilah hakikat bahasa sebagai pemegang alat komunikasi perlu diimplikasikan dengan baik peranannya. 

Komunikasi dapat terjalin apabila lawan bicara dapat menangkap maksud atau pesan yang kita sampaikan sehingga terjadi umpan balik. Namun, apakah tuturan yang diucapkan seseorang dalam berkomunikasi sudah dapat membentuk makna yang dapat diterima? Jika belum, maka itulah yang menjadi kendala dalam berbahasa.

Oleh karena itu, linguistik menghadirkan sintaksis sebagai disiplin ilmu yang menyediakan seperangkat aturan yang mengatur runtutan kata-kata pembentuk kalimat. Tujuan akhir dari upaya pembentukan kalimat ialah penafsiran dari kalimat tersebut. Apakah kalimat yang kita tuliskan atau tuturkan dan orang lain baca atau dengar dapat diterima atau tidak maknanya, itulah yang menjadi titik esensial. 

Sintaksis mengakali permasalahan tersebut dengan kaidah yang dimilikinya. Kaidah ini kerap disebut sebagai alat-alat sintaksis. Alat-alat sintaksis inilah yang nantinya akan mengatur unsur-unsur satuan bahasa dan menentukan dapat diterima atau tidaknya kalimat yang kita bentuk. Alat-alat tersebut meliputi urutan kata, bentuk kata, intonasi, dan partikel.

Urutan kata sangat penting peranannya dalam menentukan makna gramatikal. Perbedaan urutan kata dapat mengubah makna bahkan menciptakan keambiguan. Urutan kata sebagai pembeda makna misalnya seperti, gang depan dan depan gang. Keduanya tidak ditemukan kesalahan namun maknanya berbeda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun