Mohon tunggu...
Irdi Lilawangsa
Irdi Lilawangsa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang suka bersosialisasi

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Pesona Borobudur

12 Oktober 2022   10:40 Diperbarui: 12 Oktober 2022   10:46 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: borobudur-temple-unesco-world-heritage-site-magelang-java-indonesia-southeast-asia-asia-RHPLF11779.jpg

Magelang - Candi Borobudur merupakan candi yang terletak di Kota Magelang tepatnya di JL. Badrawati, Kw. Candi Borobudur, Borobudur, Kec. Borobudur, Kab. Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur sendiri ditemukan pada tahun 1814 oleh Pasukan Inggris dibawah pimpinan Sir Thomas Standford Raffles. Area candi selesai dibersihkan seluruhnya pada tahun 1835. Candi Borobudur sendiri merupakan candi peninggalan Dinasti Sailendra yang merupakan dinasti yang berkuasa pada saat itu.

Borobudur dibangun dengan gaya Mandala yang mencerminkan alam semesta dalam kepercayaan Budha. Bangunan Candi Borobudur jika dilihat dari luar hingga ke dalam terbagi menjadi dua bagian yaitu zona dibagian luar dan alam Nirmana yang menjadi pusat dari candi.  Area Candi Borobudur sangat luas, dari keseluruhan area Candi Borobudur memiliki beberapa zona yang memiliki arti dan makna tertentu menurut kepercayaan Budha. Zona pertama adalah Kamandhatu yaitu berarti alam dunia yang terlihat dan sedang dialami oleh manusia, zona ini terdiri dari 160 relief yang menjelaskan tentang hukum sebab akibat. Zona kedua adalah Rupadhatu yang berarti alam peralihan, diamana manusia telah dibabsakan dari urusan dunia, zona ini terdiri dari ukiran relief batu dan patung Budha. Zona ketiga merupakan Arupadhatu yang merupakan alam tertinggi, rumah Tuhan, zona ini merupakan zona tertinggi yang menggambarkan kemurnian tertinggi.

Sumber gambar: borobudur-temple-unesco-world-heritage-site-magelang-java-indonesia-southeast-asia-asia-RHPLF11779.jpg
Sumber gambar: borobudur-temple-unesco-world-heritage-site-magelang-java-indonesia-southeast-asia-asia-RHPLF11779.jpg

Candi Borobudur memiliki 504 arca, serta panel relief berupa naratif yang berjumlah 2.672, sehingga relief Candi Borobudur diklaim sebagai pemilik relif Budha terlengkap serta terbanyak di dunia. Relief bagian bawah menceritakn tentang kisah Karmawibhangga  menggambarkan kehidupan, perilaku, dan lingkungan manusia. Sedangkan relif Jataka d bagian atas candi mengisahkan tentang kehidupan Budha sebelum menjadi dewa, lalu manusia dalam berbagai profesi dan hewan. Releif candi Borobudur sendiri terdiri dari Karmawibhangga, Jatakamala, Lalitavistara, Awadana, Gandawtuha dan Bhadraciri, sisanya panel dekorasi.

Candi Borobudur merupakan candi yang sangat diagungkan oleh masyarakat Indonesia yang menganut kepercayaan Budha. Setiap perayaan Hari Raya Waisak seluruh umat Budha akan berkumpul di Borobudur untuk melakukan ibadah bersama. Namun 2 tahun terakhir masyarakat penganut Budha tidak bisa mengadakan ibadah perasayaan Hari Raya Waisak bersama di Borobudur karena Covid, pada tahun 2022 ini merupakan tahun yang menggembirakan bagi umat Budha karena mereka bisa mengadakan ibadah perayaan Hari Waisak perdana setelah 2 tahun tidak ada di Borobudur.

Akhir-akhir ini Candi Borobudur sedang ramai diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia, karena ada kebijakan dari pemerintah yang akan menaikkan harga tiket Candi Borobudur yang semula senilai Rp 50.000 menjadi Rp 750.000. Hal ini tentu saja memberatkan masyarakat yang ingin berkunjung ke Candi Borobudur karena harga yang dirogoh dianggap terlalu tinggi. Selain itu jika kenaikan terlalu tinggi maka masyarakat yang bermatapencarian di sekitar candi akan merasa keberatan karena dengan kenaikan harga yang teramat drastis ini maka bisa mengakibatkan penurunan jumlah pengunjung. Tetapi untuk kelanjutan wacana tersebut, kenaikan biaya menjadi Rp 750.000 hanya jika pengunjung ingin naik hingga ke puncak candi.

Seperti yang telah lama kita tau Candi Borobudur masuk kedalam 7 keajaiban dunia atau New Seven Wonders of the World. Informasi ini seringkali muncul di buku pelajaran atau atlas yang sering kita gunakan, namun ternyata candi terbesar ini tak lagi masuk dalam daftar 7 keajaiban dunia. Sebenarnya Candi Borobudur masuk kedalam 77 daftar nominasi bersama dengan Teras Sawah Tegalalang Bali. Namun keduanya gagal untuk masuk ke tingkat seleksi selanjutnya yang berisikan 21 nominasi teratas. Jadi kesimpulannya adalah Candi Borobudur bukan tak lagi masuk kedalam 7 keajaiban dunia, tetapi memang tidak pernah masuk kedalam 7 keajaiban dunia. Terlepas dari hal tersebut kita sebagai rakyat Indonesia tidak perlu berkecil hati karena Candi Borobudur telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia, pada 13 Desember 1991. Selain itu apapun penobatan untuk Candi Borobudur kita sebagai masyarakat Indonesia harus tetap menjaga dan merawat Candi Borobudur.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun