Mohon tunggu...
Cah Ngabmoj
Cah Ngabmoj Mohon Tunggu... -

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم\r\n" Ikhlas dan tauhid adalah pohon yang ditanam di taman hati, Amal perbuatan adalah cabang-cabangnya, sedangkan buah-buahnya adalah kehidupan yang baik di dunia dan kenikmatan abadi di alam akhirat " (Ibnul-Qayyim)\r\n\r\n\r\n\r\nalamat blog : http://www.manisnyaberbagi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Berwisata ke Curug Luhur

26 Desember 2013   21:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:27 14443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_311529" align="alignnone" width="656" caption="Curug Luhur"][/caption]

Waktu liburan telah tiba. Libur anak sekolah, libur akhir tahun biasanya dihabiskan ke tempat-tempat wisata. Bertepatan libur natal 25 Desember 2013 kemarin, tujuan wisata saya sekeluarga adalah wisata alam air terjun yang dikenal dengan  Curug Luhur. Dari namanya Curug (air terjun) dan  Luhur (atas) sudah bisa ditebak dimanakah letak tujuan wisata kali ini. Ya, yang pasti di Pulau Jawa bagian barat. Tepatnya didesa Gunung Malang, kecamatan Tenjolaya, kabupaten Bogor, Jawa Barat.

[caption id="attachment_311532" align="alignleft" width="300" caption="Kolam renang dewasa"]

1388066584565548596
1388066584565548596
[/caption]

Untuk menuju ke lokasi Curug Luhur bisa di tempuh baik menggunakan angkutan umum maupun mobil pribadi.  Jalan menuju lokasi wisata tersebut ada dua alternatif, yang pertama lewat Jalan Darmaga (IPB), terus ke Cinangneng, berbelok di pertigaan setelah Majid Besar Al-Hidayah yang berada di pinggir sungai, lalu terus ke Kecamatan Tenjolaya dan sampai ke Curug Luhur. Jaraknya dari kampus IPB Darmaga sekitar 17 kilometer. Kondisi jalan lumayan bagus, sudah beraspal namun agak sempit. Alternatif jalan yang kedua lewat kota Bogor:  Istana Bogor, terus ke Jalan Pulo Empang, melewati jembatan, terus ke jalan Kapten Maulana Yusuf yang teramat panjang, sampai ke Jalan Gunung Malang, lewat Curug Nangka, lalu sampai ke Curug Luhur. Dari Istana Bogor kurang lebih 22 km. Kami kebetulan pakai mobil pribadi berangkat dari jalan alternatif pertama, sedangkan pulangnya lewat jalan alternatif kedua. Kalau pakai angkutan umum naik dari mall BTM dengan tarif Rp. 7.000,00 untuk orang dewasa dan Rp. 5.000,00 untuk anak sekolah.

Curug Luhur terletak diketinggian sekitar 630 m diatas permukaan laut, tepatnya di lereng Gunung Salak.

1388066981750959787
1388066981750959787
Disekitar lokasi wisata tersebut banyak vila, maklum udaranya lumayan sejuk. Sepanjang jalan menuju lokasi banyak ditanami sayuran, terutama sayur sawi. Lokasi Curug Luhur terletak di pinggir jalan raya, jadi untuk mencapai kelokasi tidak perlu jalan jauh. Harga tiket masuk Rp. 40.000,00 per orang, sedangkan tarif parkir  Rp. 20.000,00 seharian.

Apa saja yang disuguhkan di lokasi wisata Curug Luhur ini? Yang jelas ada air terjun dengan ketinggiannya sekitar 60 m. Dibawah tempat jatuhnya air ada kolam penampungan yang biasanya banyak pengunjung yang mandi, dan berfoto. Di kawasan wisata ini juga disediakan beberapa kolam buatan dengan air alami dari mata air yang tak pernah kering, ada yang untuk anak-anak ada yang untuk orang dewasa. Dilengkapi juga dengan beberapa waterboom, ada yang cukup terjal yang cukup memacu adrenalin, ada juga waterboom yang landai.

Tempat parkir yang disediakan cukup luas, mushola, tempat ganti baju atau tempat bilas juga ada. Namun

1388067260870887033
1388067260870887033
tidak seperti tempat wisata air biasanya, ditempat ini sekali masuk toilet atau tempat bilas harus bayar Rp. 2.000,00. Tempat untuk santai juga disediakan. Kalau perlu makan  atau minum juga banyak pedagang yang berjualan di lokasi ini, baik makanan ringan maupun nasi.

Lokasi wisata Curug Luhur memang cukup bagus namun terlihat kurang perawatan. Lantai berlumut, jadi harus berhati-hati karena licin. Lantai yang dipinggir kolam juga licin karena dilapisi keramik yang halus. Pengamanan dipinggir kolam yang letaknya cukup tinggi juga kurang, tidak ada pagar pengaman. Jadi kita harus hati-hati kalau jalan. Apalagi yang membawa anak-anak harus selalu diawasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun