Mohon tunggu...
Ira AyuAnanda
Ira AyuAnanda Mohon Tunggu... Sekretaris - Mahasiswa Kesehatan

tempat portofolio mahasiswa gabut

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seribu Bintang Takkan Bisa Menggantikan Satu Bulan yang Hilang

29 Agustus 2024   16:20 Diperbarui: 1 September 2024   17:16 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika kita melihat langit malam yang dipenuhi oleh cahaya bintang, kita sering kali merasa kagum akan keindahannya. Setiap bintang bersinar dengan terang, membawa pesona dan misteri yang tak terhingga. Namun, dibalik gemerlapnya seribu bintang ada satu elemen yang kerap kita rindukan ketika ia menghilang, yaitu bulan. 

Dalam hidup, sering kali kita menghadapi momen kehilangan yang tak terelakkan. Kita kehilangan orang yang kita cintai, kesempatan yang berharga, atau bahkan momen-momen kecil yang seharusnya bisa kita nikmati lebih lama. Dalam konteks ini, bintang-bintang melambangkan berbagai hal yang mencoba menghibur atau menggantikan apa yang telah hilang. Meski bintang-bintang bersinar terang, mereka tidak pernah dapat benar-benar mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh bulan. Sebuah kehilangan yang begitu signifikan tidak bisa digantikan oleh banyaknya hal-hal lain, seberapapun cemerlang atau menariknya mereka.

Bulan memiliki peran istimewa di langit malam. Bukan hanya karena cahayanya yang lebih besar dan lebih terang dibandingkan bintang, tetapi juga karena keberadaannya yang konstan dan pergerakannya yang bisa kita prediksi. Bulan adalah simbol dari sesuatu yang akrab selalu ada di sana untuk kita. Kehilangannya menciptakan kekosongan yang mendalam dan terasa. Sama seperti bulan, ada orang, momen, atau pengalaman dalam hidup kita yang begitu penting, hingga keberadaannya tidak dapat digantikan oleh hal lain, seberapa banyak pun hal-hal lain itu.

Sering kali, kita baru menyadari nilai dari sesuatu atau seseorang setelah mereka tidak lagi ada di sisi kita. Ketika bulan hilang dari pandangan, kita baru sadar betapa besarnya dampaknya dalam kehidupan kita. Ini adalah pelajaran berharga tentang penghargaan. 

Kita diajarkan untuk menghargai bulan saat masih ada, sama seperti kita seharusnya menghargai orang-orang atau momen-momen penting dalam hidup kita sebelum mereka pergi. Dalam dunia yang begitu cepat dan sibuk, kita mudah terjebak dalam rutinitas dan lupa untuk menghargai hal-hal kecil namun bermakna di sekitar kita.

Kehilangan bulan juga mengajarkan kita tentang ketidakpastian dan ketidakkekalan hidup. Bulan akan kembali, tetapi tidak selalu berada di posisi yang sama setiap malam. Seperti bulan, hidup kita juga penuh dengan perubahan dan ketidakpastian. Namun, ketidakpastian inilah yang membuat kita belajar untuk menjadi lebih kuat dan lebih bijaksana. Kita belajar untuk menghargai saat ini, menikmati momen-momen kecil yang diberikan hidup kepada kita, dan memahami bahwa tidak ada yang benar-benar permanen.

Sebuah pelajaran tentang bagaimana setiap kehilangan mengandung makna yang mendalam dan bagaimana penghargaan yang tulus adalah kunci untuk menjalani hidup dengan lebih bermakna. Jadi, mari kita hargai setiap bulan didalam hidup kita sebelum ia menghilang dari pandangan karena sekali ia pergi, seribu bintang pun tidak akan bisa menggantikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun