Mohon tunggu...
Ira AyuAnanda
Ira AyuAnanda Mohon Tunggu... Sekretaris - Mahasiswa Kesehatan

tempat portofolio mahasiswa gabut

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jangan Percaya pada Kata-Kata, Percayalah pada Tindakan

20 Agustus 2024   08:41 Diperbarui: 20 Agustus 2024   09:00 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hubungan pribadi dan profesional, sering kali kita terjebak dalam kata-kata yang diucapkan oleh orang-orang di sekitar kita. Kata-kata memiliki kekuatan untuk mempengaruhi perasaan dan pemikiran kita, tetapi pada akhirnya tindakanlah yang benar-benar mencerminkan niat dan komitmen seseorang.

Kata-kata adalah alat komunikasi yang kuat, tetapi mereka dapat dengan mudah menjadi kosong jika tidak disertai dengan tindakan yang konsisten. Seseorang dapat mengatakan hal-hal yang menyenangkan atau meyakinkan, tetapi tanpa adanya bukti nyata melalui tindakan, kata-kata tersebut sering kali tidak memiliki makna yang berarti. Misalnya, seseorang mungkin berjanji untuk selalu ada untuk kita, tetapi jika mereka tidak pernah benar-benar hadir saat kita membutuhkannya, janji tersebut menjadi tidak berarti. Sebaliknya, tindakan mereka yang konsisten dan penuh perhatian akan lebih memperkuat kepercayaan kita terhadap mereka.

Mengutamakan tindakan daripada kata-kata juga berlaku dalam konteks profesional. Dalam lingkungan kerja, sering kali kita mendengar berbagai janji tentang promosi, kenaikan gaji, atau perubahan positif lainnya. Namun, jika manajemen atau rekan kerja tidak menunjukkan perubahan nyata atau tindakan yang mendukung janji tersebut, kata-kata tersebut menjadi tidak berarti. Tindakan nyata, seperti konsistensi dalam pekerjaan, penghargaan, atau dukungan yang konkret adalah indikator yang lebih andal dari komitmen dan integritas seseorang dalam lingkungan profesional.

Pentingnya mengutamakan tindakan daripada kata-kata juga berkaitan dengan kepercayaan dan integritas. Ketika seseorang sering kali memberikan janji yang tidak pernah mereka penuhi, mereka dapat kehilangan kepercayaan dari orang lain. Kepercayaan dibangun melalui konsistensi dan keandalan yang hanya dapat dicapai melalui tindakan yang nyata dan terukur. Dengan demikian, tindakan yang konsisten menjadi indikator utama dari niat dan komitmen seseorang serta membantu membangun hubungan yang sehat dan dapat diandalkan.

Namun, mengutamakan tindakan daripada kata-kata tidak berarti kita harus sepenuhnya mengabaikan kata-kata. Komunikasi yang jelas dan terbuka tetap penting dalam membangun hubungan dan menyelesaikan konflik, tetapi untuk memastikan bahwa kata-kata tersebut memiliki dampak yang berarti, mereka harus didukung oleh tindakan yang konsisten dan nyata. Dengan kata lain, kata-kata dan tindakan harus berjalan seiring untuk menciptakan hubungan yang solid dan dapat diandalkan.

Menilai tindakan daripada kata-kata juga memungkinkan kita untuk menjadi lebih bijaksana dalam memilih hubungan dan kerja sama. Dengan memfokuskan pada bukti nyata dari tindakan, kita dapat lebih mudah mengidentifikasi siapa yang benar-benar dapat diandalkan dan siapa yang hanya berbicara tanpa bertindak. Ini membantu kita untuk menghindari kekecewaan dan membangun hubungan yang lebih sehat dan lebih memuaskan.

Pada akhirnya, ini adalah pengingat bahwa tindakanlah yang benar-benar menggambarkan niat dan komitmen seseorang. Kata-kata bisa jadi menipu, tetapi tindakan memberikan bukti nyata dari karakter dan integritas. Dengan mengutamakan tindakan dalam penilaian kita, kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat, lebih terpercaya, dan lebih memuaskan, serta menghindari kekecewaan dari janji yang tidak pernah terwujud.

"Jangan percaya pada kata-kata, percayalah pada tindakan. Temukan mengapa tindakan yang konsisten lebih mengungkapkan niat dan integritas daripada ucapan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun