Selingkuhan rata-rata downgrade adalah istilah yang mengacu pada praktik perselingkuhan dimana pasangan yang terlibat dalam hubungan selingkuh tersebut memberikan preferensi yang lebih rendah dibandingkan pasangan sah mereka.Â
Apa itu Selingkuhan Rata-rata Downgrade?
Selingkuhan rata-rata downgrade terjadi ketika seseorang yang sudah memiliki pasangan atau suami atau istri melakukan perselingkuhan dengan orang lain yang memiliki kualitas yang lebih rendah dari pasangan sah mereka.Â
Istilah "downgrade" di sini merujuk pada peristiwa dimana seseorang memilih hubungan yang lebih rendah kualitasnya daripada hubungan mereka yang legal atau sah.
Mengapa Selingkuhan Rata-rata Downgrade Terjadi?
Selingkuhan rata-rata downgrade bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
1. Kebutuhan Emosional yang Tidak Terpenuhi
Seseorang mungkin merasa tidak puas dalam hubungan mereka yang sah dan mencari kepuasan emosional di luar hubungan tersebut. Seringkali, pihak yang berselingkuh mencari seseorang yang mereka anggap dapat memenuhi kebutuhan emosional yang hilang.
2. Ketertarikan Fisik atau Seksual
Ketertarikan fisik atau seksual yang kuat juga dapat menjadi alasan bagi seseorang untuk berselingkuh, meskipun pasangan selingkuh mereka tidak memiliki kualitas dan kecocokan yang sama dengan pasangan sah mereka.
3. Kurangnya Komunikasi dan Keterbukaan
Ketika komunikasi dan keterbukaan di dalam hubungan primer kurang, seseorang mungkin merasa terpikat pada seseorang yang menunjukkan perhatian dan pengertian yang lebih besar terhadap mereka.
Mitos Kesetiaan yang Tidak Sederhana
Selingkuhan rata-rata downgrade dapat membongkar mitos kesetiaan yang seringkali dianggap sederhana.
Beberapa mitos tersebut antara lain:
1. Kesetiaan Tidak Bermasalah
Kesetiaan bukanlah sesuatu yang sederhana dan mudah dipertahankan. Banyak faktor dan kompleksitas yang terlibat dalam menjaga kesetiaan dan tidak semua orang mampu menghadapinya dengan sempurna.
2. Pasangan Selingkuhan Lebih Baik
Meskipun selingkuhan rata-rata downgrade terjadi, tidak berarti pasangan selingkuh selalu lebih buruk daripada pasangan sah. Seringkali, gairah awal dan rasa terlarut dalam perselingkuhan dapat membuat seseorang melihat pasangan selingkuh mereka secara biasa-biasa saja.
3. Penilaian Subjektif
Penilaian tentang kualitas pasangan dan hubungan yang lebih baik atau lebih buruk adalah subjektif. Setiap individu memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda yang mungkin tidak selalu dapat diukur dengan cara yang objektif.
Selingkuhan rata-rata downgrade mengingatkan kita bahwa kesetiaan adalah hal yang kompleks dan tidak dapat dipandang sebelah mata.Â
Memahami kedalaman dan kompleksitas hubungan manusia dapat membantu kita dalam menyikapi setiap situasi dengan lebih bijaksana dan empatik. Diakhirnya, penting bagi kita untuk mendorong komunikasi terbuka, keterbukaan, dan kejujuran dalam hubungan kita.Â
Dengan membuka dialog dan bekerja sama dengan pasangan, kita dapat meningkatkan peluang membangun hubungan yang kokoh, dan berkualitas serta mencegah terjadinya perselingkuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H