Mohon tunggu...
Ira AyuAnanda
Ira AyuAnanda Mohon Tunggu... Sekretaris - Mahasiswa Kesehatan

tempat portofolio mahasiswa gabut

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Wabi Sabi: Menemukan Keindahan dalam Keunikan dan Kekurangan

8 September 2023   14:35 Diperbarui: 8 September 2023   14:37 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa Itu Teknik Wabi Sabi?

Teknik Wabi Sabi berasal dari Jepang dan merupakan konsep yang menghargai keindahan dalam ketidaksempurnaan, sederhana, dan alamiah. Wabi Sabi mengajarkan kita untuk menyadari dan menikmati keunikan, kerentanan, serta melihat kecantikan dalam keadaan yang alamiah dan tak sempurna. Ini merupakan satu-satunya konsep dalam budaya Jepang yang mencerminkan nilai-nilai keindahan yang tumbuh dari kedalaman ketidaksempurnaan.

Filosofi Teknik Wabi Sabi dalam Kehidupan Sehari-Hari:

1. Kecantikan dalam Ketidaksempurnaan

Dalam Teknik Wabi Sabi, kita mengerti bahwa segala sesuatu di dunia ini sepenuhnya unik dan tak sempurna. Kita belajar untuk menghargai keretakan pada keramik, kerutan pada wajah, atau warna-warna yang memudar pada bunga. Kecantikan sejati bukanlah tentang kesempurnaan, melainkan keunikan dan karakter yang unik.

2. Kebahagiaan dalam Kehidupan yang Sederhana

Wabi Sabi mengajarkan kita untuk hidup sederhana dan menghargai hamparan alam dan momen-momen kehidupan sehari-hari yang jarang kita perhatikan. Misalnya, menikmati secangkir teh hangat di tengah hujan, menghargai kelopak bunga yang sedang layu, atau menikmati keindahan imperfeksi pada suatu benda. Dalam kesederhanaan kita menemukan kebahagiaan yang mendalam.

3. Penerimaan terhadap Perubahan

Wabi Sabi memahami bahwa segala sesuatu di dunia ini akan mengalami perubahan seiring waktu. Misalnya, daun yang berguguran di musim gugur atau cat yang mengelupas pada tembok tua. Dalam penerimaan terhadap perubahan, kita belajar untuk menjalani kehidupan dengan fleksibel dan menghargai keindahan yang ada dalam setiap transisi dan fase kehidupan.

4. Keterhubungan dengan Alam

Wabi Sabi juga mengajarkan kita untuk terhubung dengan alam. Melalui pengamatan cermat tentang keindahan alami, misalnya bentuk batu, daun jatuh, atau tekstur kayu yang berevolusi seiring waktu, kita dapat merasakan ketenangan dan keterhubungan dengan alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun