Mohon tunggu...
Ira AyuAnanda
Ira AyuAnanda Mohon Tunggu... Sekretaris - Mahasiswa Kesehatan

tempat portofolio mahasiswa gabut

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

The Money Paradox, Menemukan Keseimbangan antara Uang dan Kebahagiaan

31 Agustus 2023   19:10 Diperbarui: 2 September 2023   15:30 1383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Uang dan Kebahagiaan. (Sumber: THINKSTOCK via kompas.com)

Untuk memahami the money paradox dengan lebih baik, mari kita pertimbangkan beberapa faktor kunci:

1. Keberlimpahan dan Kebutuhan Dasar

Uang tanpa ragu dapat memenuhi kebutuhan dasar kita, seperti makanan, tempat tinggal, dan perawatan kesehatan. 

Namun, diluar tingkat pendapatan tertentu, hubungan antara uang tambahan dan peningkatan kebahagiaan menjadi lebih lemah. Setelah kebutuhan dasar terpenuhi, manfaat dari kekayaan tambahan mulai berkurang.

2. Ilusi Perbandingan

Desire for money sering kali dipicu oleh perbandingan. Kita membandingkan kekayaan, kepemilikan, dan gaya hidup kita dengan orang-orang di sekitar kita, terus berusaha saling mengungguli. 

Perbandingan yang terus-menerus ini dapat menciptakan perasaan ketidakpuasan dan memperkuat keyakinan bahwa lebih banyak uang berarti lebih banyak kebahagiaan. 

Padahal, kebahagiaan sejati adalah pengalaman pribadi dan subjektif yang tidak dapat diukur dengan kepemilikan material.

3. Nilai Pengalaman

Berpasangan dengan kepercayaan umum, penelitian telah menunjukkan bahwa menghabiskan uang untuk pengalaman, seperti bepergian, hobi, dan waktu berkualitas dengan orang-orang terkasih membawa lebih banyak kebahagiaan daripada memperoleh barang material. 

Pengalaman menciptakan kenangan yang abadi, menumbuhkan pertumbuhan pribadi, dan memperkaya hubungan sosial kita - semua hal tersebut sangat berkontribusi pada kesejahteraan kita secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun